KABAR BANTEN - Pertarungan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun yang menandai peralihan kedaulatan Banten tersebut, ditentukan dua ayam jago.
Di lereng Gunung Karang, disinilah tempat netral pertarungan dua ayam jago yang disepakati Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun.
Penyelenggaraan pertarungan dua ayam jago ini, merupakan prakarsa dari Prabu Pucuk Umun yang langsung diterima Maulana Hasanuddin.
Dikutip kabarbanten.pikiran-raka Prabu Pucuk Umun berkepentingan mempertahankan eksistensi ajaran Sunda Wiwitan (Hindu) di bawah naungan Negeri Pajajaran.
Sedangkan Maulana Hasanuddin, berkepentingan agar supaya kegiatan dakwah Islam di Banten dapat berjalan tanpa hambatan.
Prabu Pucuk Umun juga memegang tombak, dan Maulana Hasanuddin menyelipkan keris pusaka warisan Wali Songo di pinggangnya.
Maulana Hasanuddin mengenakan jubah putih dengan sorban di kepala, Pucuk Umun berpakaian hitam-hitam dengan rambut gondrong sampai leher, mengenakan ikat kepala.
Dari dalam kandang anyaman bambu, dua ekor ayam jago dikeluarkan ke tengah lapangan.