Apa Prestasi WH-Andika Selama Memimpin Banten?, Ini Pencapaiannya Menurut Data BPS

- 13 Agustus 2021, 17:30 WIB
Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy, memasuki tahun terakhir masa jabatannya pada 12 Mei 2022.
Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy, memasuki tahun terakhir masa jabatannya pada 12 Mei 2022. /bantenprov.go.id

KABAR BANTEN - Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy, tak terasa sudah 4,3 tahun berkuasa.

WH - Andika dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada 12 Mei 2017 atau tersisa sembilan bulan lagi masa jabatannya

Dengan sisa masa jabatan WH-Andika yang akan berakhir 12 Mei 2022, inilah capaian Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022 menurut data BPS.

Baca Juga: Kekuasan WH - Andika Mulai Dilucuti, 3 Bulan ke Depan tak Bisa Lagi Lakukan Ini, Ancaman Berat jika Melanggar

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari banten.bps.go.id, berikut capaian WH-Andika di beberapa sektor:

 

Tingkat kemiskinan

Perkembangan tingkat kemiskinan selama 4 tahun kepemimpinan WH-Andika cenderung fluktuatif baik dari sisi jumlah maupun persentase. 

Pada tahun pertamanya terhitung pada September 2017- September 2018 dipicu

kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

Sedangkan pada periode September 2020 dan Maret 2021 kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin disebabkan munculnya pandemi Covid-19

Pada September 2018, jumlah penduduk miskin mencapai 668,74 ribu atau sekitar 5.25 persen.

Setahun kemudian atau dua tahun kepemimpinannya, jumlah penduduk miskin turun menjadi 641,42 ribu atau sekitar 4,94 persen.

Namun pada tahun ketiganya 2020, jumlah penduduk miskin melonjak menjadi 775,99 ribu atau sekitar 5,92 persen pada bulan.

Jumlah penduduk miskin bahkan kembali mengalami lonjakan pada September 2020 yang mencapai 857,64 ribu atau sekitar 6,63 persen.

Memasuki tahun keempatnya di 2021, jumlah penduduk miskin di Banten tembus 867, 23 ribu atau sekitar 6,66 persen pada bulan Maret.

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Banten selama periode September 2020-Maret 2021 antara lain:

1. Laju pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2021 sebesar -0,39 persen, lebih baik dibanding laju pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2020 (-5,77 persen), meskipun tidak berkorelasi langsung.

2. Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2021 sebesar 99,69 lebih rendah dibanding September 2020 sebesar 101,97. NTP di atas 100 menunjukkan tingkat kesejahteraan petani lebih baik.

 

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Angka IPM Banten dari 2018 sampai 2020, mengalami kenaikan secara berturut-turut sekitar 71.95, 72,44, dan 72,45.

Tingkat pencapaian pembangunan manusia, dapat dikatakan masih sekitar 72,4 persen dari kondisi pembangunan manusia yang ideal (IPM ideal 100).

Dengan capaian sebesar itu, Banten menempati urutan kedelapan di Indonesia dalam pembangunan manusia.

Hanya saja, status pembangunan manusianya masih belum mengalami kenaikan atau tetap berada pada kategori Tinggi.

Banten mulai menempati status pembangunan manusia kategori Tinggi sejak tahun 2015, setelah selalu berada pada kategori sedang.

Keberhasilan pembangunan manusia tidak hanya diukur dari besaran dan status dari kategorisasi IPM.

Akan tetapi, juga harus dilihat dari kecepatan dalam peningkatannya. Untuk mengukur kecepatan peningkatan capaian pembangunan manusia, digunakan pertumbuhan IPM.

Pertumbuhan angka IPM Banten pada tahun 2020 , kembali mengalami penurunan karena terdampak Covid-19.

Meskipun terus menerus meningkat, namun kecepatan peningkatannya ternyata mengalami perlambatan.

Perlambatan ini jelas akan membawa implikasi kepada semakin lambatnya waktu yang dibutuhkan dalam mencapai IPM yang ideal.

 

Pendidikan

Salah satu indikator adalah Angka Melek Huruf selama Mei 2018-2020 mengalami kenaikan, secara berturut-turut 96,70 poin, tahun berikutnya naik 97,62 poin, dan 97,88 poin.

Berikutnya adalah Angka Partisipasi Murni selama 2918-2020, untuk SD atau MI secara berturut-turut naik dari 97,97 poin, menjadi 97,98 poin, dan 97,95 poin.

Begitu juga untuk SMP atau MTs naik dari 89,91 poin menjadi 81,93 poin, dan 82,73 poin.

Sama halnya untuk tingkat SMA dan MA, naik dari 58,72 poin pada 2018 menjadi 58,80 poin pada 2019, dan 59,96 poin pada 2020.

 

Pengangguran

Tingkat pengangguran terbuka atau TPT Provinsi Banten selama 2018 sampai dengan 2020 mencatat kenaikan.

Setelah berada pada 8,47 persen pada 2018, tingkat pengangguran terbuka sempat mengalami penurunan menjadi 8,11 pada 2019.

Namun, tingkat pengangguran terbuka melonjak hingga menembus 10,64 persen pada 2020.

Pada 2021 sampai bulan februari, tingkat pengangguran terbuka sebesar 9,01 persen atau turun 1,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.

Baca Juga: Sudah 4 Tahun Pimpin Banten sejak Dilantik Jokowi 12 Mei 2017, WH - Andika Memasuki Tahun Terakhirnya

Akan tetapi, terjadi kenaikan 1,02 poin jika dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebesar 7,99 persen. ***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: BPS Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah