Saat itu, tiga perahu nelayan kembali ke pangkalan Tanjung Peni, namun sayangnya perahu yang ditumpangi Hudrani dan Ismat Suhardi tidak terlihat kembali.
"Hanya tiga perahu yang kembali. Seharusnya perahu yang ditumpangi Pak Hudrani dan Ismat Suhardi ikut kembali. Kemungkinan sudah kehantam puting beliung itu," ujarnya.
Pada pagi harinya, Kardi meminta kepada sejumlah nelayan yang berangkat ke laut untuk mencari perahu yang ditumpangi Pak Hudrani dan Ismat Suhardi.
Sayangnya pada siang hari, dirinya mendapat kabar jika Hudrani dan Ismat Suhardi ditemukan mengambang tak bernyawa.
"Siang harinya, dapat info kalau dua orang ini sudah ditemukan mengambang. Kami sangat berduka cita," tuturnya.
Baca Juga: Prihatin! Ibu di Cilegon Ini Menderita Lumpuh Selama Enam Bulan
Diketahui, Hudrani dan Ismat Suhardi merupakan warga Lingkungan Pabuaran, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol.
Hudrani dan Ismat Suhardi selama ini tergabung dalam kelompok nelayan Tanjung Peni, ia menambatkan perahunya di Tanjung Peni.
Adanya penemuan dua mayat mengambang di Perairan Tanjung Gerem, Kota Cilegon, dibenarkan oleh Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Gieuseppe Riahard Gultom melalui Kasubdit Patroli Ditpolairuda Polda Banten AKBP Saidin.
Menurut Saidin, dua mayat ini ditemukan awak KMP Marina Nusantara pada pukul 08.25 WIB, temuan ini kemudian dilaporkan ke Ditpolairud Polda Banten.