City Sanitation Summit 2024 AKKOPSI: 15 Juta Ton Sampah Belum Dikelola Dengan Baik

- 8 Mei 2024, 14:35 WIB
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian bersama anggota AKKOPSI saat meninjau sampah yang diolah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di TPSA Bagendung Kota Cilegon dalam acara City Sanitation Summit 2024, Selasa 7 Mei 2024.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian bersama anggota AKKOPSI saat meninjau sampah yang diolah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di TPSA Bagendung Kota Cilegon dalam acara City Sanitation Summit 2024, Selasa 7 Mei 2024. /Kabar Banten /Himawan Sutanto

KABAR BANTEN - Sebanyak lima belas (15) juta ton sampah per tahun masih dibuang di alam bebas dan belum dikelola dengan baik. Hal itu dianggap bisa menjadi masalah lingkungan serius di masa mendatang. Hal itu terungkap dalam diskusi panel gelaran City Sanitation Summit (CSS) XXII tahun 2024, yang dilakukan oleh Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI).

Diskusi yang dipandu presenter televisi Valerina Daniel itu menghadirikan sejumlah narasumber, antara lain Direktur Jenderal Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf.
Vice Presiden Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Biomassa PLN, Anita Puspitasari, Koordinator Sanitasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Erlaisa Wahanudin dan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Restuardy Daud saat menjadi keynote speaker pada Diskusi Panel bertema Konversi Sampah menjadi Energi untuk Masa Depan Berkelanjutan.

“Mengutip data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2024, di Indonesia terdapat 15,2 juta ton timbulan sampah per tahun yang sebagian besar atau sekira 80 persen berasal dari Pulau Jawa,”kata Restuardy Daud, Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Juga: City Sanitation Summit 2024 di Kota Cilegon, SPEAK Indonesia Dukung AKKOPSI

Ia menuturkan, dari jumlah itu, baru 67,8 persen atau 10,3 juta ton sampah per tahun yang sudah terkelola. Sedangkan sekitar 30 persen atau lima juta ton masih dibuang ke alam. Ini yang kami khawatirkan.

“Saya mengapresiasi langkah Pemkot Cilegon yang telah tumbuh dengan cepat jika dilihat dari indikator pembangunan sosial ekonomi, sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, hilirasiasi industri, akses pelayanan publik meningkat, termasuk dalam hal pengolahan sampah," ujarnya.

Direktur Jenderal Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf menilai, untuk menyelesaikan masalah sampah, perlu dukungan dari masyarakat. Hal itu karena sumber utama sampah lebih dari 50 persen berasal dari limbah rumah tangga.

"Sampah kita sebagian besar dari hasil sisa makanan. Oleh karenanya kesadaran masyarakat itu penting. Kami dari Kemenkes juga terus mendukung pengolahan sampah ini menjadi hal yang produktif dan bernilai ekonomi atau menjadi energi berkelanjutan," tutur Anas.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah