1.000 Anak di Banten Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19, KPAI Minta Pemerintah Carikan Orang Tua Asuh

- 16 September 2021, 16:28 WIB
Ketua KPAI, Aris Merdeka Sirait meminta pemerintah mencarikan orang tua asuh bagi anak di Banten yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.
Ketua KPAI, Aris Merdeka Sirait meminta pemerintah mencarikan orang tua asuh bagi anak di Banten yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. /Kabar Banten/Denis Asria

KABAR BANTEN - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Merdeka Sirait mengatakan, sebanyak 1.000 anak di Banten menjadi yatim piatu karena kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Akibat kehilangan orang tua, anak-anak tersebut menjadi rentan korban perdagangan manusia, mengalami kekerasan seksual.

KPAI meminta kepada pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota untuk mencarikan alternatif orang tua asuh untuk anak-anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Namun untuk mencari orang tua asuh ada keterlibatan pemerintah untuk menyeleksi orang tua yang ingin mengasuh.

"Kami khawatir anak-anak yang kehilangan orang tua juga rentan mendapatkan pemahaman radikalisme, ujaran kebencian, dan intoleransi, serta rentan perebutan anak," kata Aris usai melantik pengurus LPA Banten, di Kota Serang, Kamis 16 September 2021.

Baca Juga: Empat Tips Mendidik Anak Jadi Mandiri

Ia mengatakan, KPAI mengajak semua pihak untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19, serta mencarikan alternatif orang tua pengasuh bagi anak-anak yang kehilangan orang tua nya.

"Tentu untuk menjadi orang tua asuh harus di asesmen oleh pemerintah daerah, misalnya keluarga terdekat dari orang tua anak tersebut, tetapi dengan pendekatan ataupun seleksi untuk memberikan perlindungan," ujarnya.

Selain itu, ia menuturkan, kekhawatiranya terhadap anak-anak yang kehilangan orang tua itu juga yang kami sampaikan kepada Kapolri, selain itu juga kasus kejahatan seksual yang harus dilaporkan kepada pemerintah, KPAI dan LPA Banten menempatkan Banten sebagai zona merah kasus kejahatan seksual terhadap anak.

"Betapa pentingnya gerakan perlindungan anak yang berbasis keluarga dan komunitas, data yang sudah terbuka harus diketahui oleh pemerintah agar mendapatkan perhatian," tuturnya.

Baca Juga: Lewat Cerita, Erick Thohir Ingatkan Anak-anak Pentingnya Pakai Masker

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten, Hendry Gunawan mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampal kepada 1.000 anak di Banten menjadi yatim piatu, itu menjadi Pekerjaan Rumah rumah bersama untuk pengasuhan alternatif untuk anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.

"Ketika orang tua nya meninggal dunia tentu saja pengasuhannya ini menjadi tugas besar bagi pemerintah untuk mencarikan orang tua asuh," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk menjadi orang tua asuh LPA Banten melakukan koordinasi dengan rekan-rekan Dinas Sosial, agar program alternatif tersebut menjadi solusi untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak yang menjadi korban Covid-19.

Baca Juga: Banyak Anak-anak Indonesia Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19, Puan Maharani: Negara Harus Bertanggung Jawab

"Kami mengajak masyarakat ataupun lembaga-lembaga yang konsen terhadap perlindungan anak, untuk mencari solusi untuk membantu anak anak yang kehilangan orang tua," ujar Hendry Gunawan.

Ia mengatakan, di LPA Banten melibatkan masyarakat untuk memberikan perlindungan kepada anak, program-program yang akan didorong agar masyarakat terlibat di dalamnya yakni relwan sahabat anak nantinya menjadi pioner untuk terjun langsung dimasyarakat.

"Program selanjutnya berbasis keluarga dan masyarakat, program ini nantinya bermuara kepada kampung-kampung ramah anak yang nantinya menopang kabupaten dan kota menjadi ramah anak hingga ke provinsi," ucapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x