Mengungkap Kondisi Selat Sunda, Disebut BMKG Berpotensi Tsunami 8 Meter

- 2 Desember 2021, 12:14 WIB
Permodelan Tsunami Selat Sunda yang dibuat oleh BMKG.
Permodelan Tsunami Selat Sunda yang dibuat oleh BMKG. /Tangkapan layar /Twitter @DaryonoBMKG

KABAR BANTEN-Begini kondisi Selat Sunda yang disebut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berpotensi tsunami setinggi 8 meter dengan wilayah rawan di antaranya adalah Kota Cilegon.

Dalam sejarahnya, tsunami telah berulang kali terjadi di Selat Sunda dan membuat penasaran seperti apa kondisi selat yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini.

Dikutip dari Jurnal Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berjudul 'Sejarah Tsunami Selat Sunda: Jejak Masa Lalu dan Kondisi Saat Ini', yang ditulis oleh Yudhicara, mengungkap kondisi Selat Sunda.

Baca Juga: Pisahkan Pulau Jawa dan Sumatera, hingga Gelombang Setinggi 30 Meter, Kejadian dan Sejarah Tsunami Selat Sunda

Faktor Manusia atau Ekonomi

- Sepanjang wilayah pesisir Selat Sunda, padat penduduk, aktivitas bervariasi yakni nelayan, petani, pedagang, wisata, dan lain-lain.

- Pengembangan industri KEK masih eksklusif belum menyentuh hingga ke tingkat masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

Faktor Fisik (Tsunamigenik, Dasar Laut dan Pantai)

- Potensi Bahaya Gunung Anak Krakatau beserta ikutannya seperti longsoran tubuh gunung api memicu tsunami, potensi Gempa bumi megathrust Subduksi Sunda.

- Kedalaman laut di Selat Sunda sangat dangkal - 5 sampai dengan - 125 m -180 m di sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK).

- Setelah tsunami terjadi pendangkalan 20-40 m di sekitar GAK.

- Kondisi morfologi pantai yang landai hingga sangat landai sangat rentan mengalami landaan gelombang tsunami.

- Letak pemukiman dan aktivitas penduduk yang sangat dekat dengan laut, sangat berbahaya dan dapat tersapu oleh gelombang tsunami.

Baca Juga: TINGKATKAN KEWASPADAAN hingga 9 Desember Mendatang, Indonesia Dihantam Cuaca Ekstrem, Merata di Wilayah Ini

Faktor Struktur dan Non Struktur

- Kesiapan infrastruktur pelindung dari tsunami masih minim (seawall, breakerwave, vegetasi).

- Secara setempat sudah dibangun dinding pantai yang terbuat dari bongkah batu

- Pembangunan jalan aspal di Kecamatan Sumur oleh Pemda.

- Kesiapan masyarakat terhadap bencana masih kurang (edukasi dini, tsunami drill).

Dalam jurnal ini juga diungkapkan kondisi tektonik di Selat Sunda, terdiri dari zona subduksi dan pensesaran aktif berpotensi menjadi sumber gempab Bumi yang berpusat di laut dan memicu terjadinya tsunami.

Potensi longsoran bawah laut, akibat adanya kemiringan lereng yang curam di bawah laut, sehingga material yang berada puncak lereng tidak stabil.

Jika dipicu oleh goncangan kecil sekalipun akan longsor, mengganggu kolom air, dan menghasilkan tsunami.

Tidak datar, melainkan berundulasi dengan kedalaman dasar laut dangkal -5 m hingga -125 m.

Baca Juga: Asal Usul Selat Sunda, Daratan Terbelah Akibat Marah Raja kepada Putranya Raden Sundana, Menurut Kisah LegendaIni

Untuk upaya mitigasi tsunami di Selat Sunda, perlu mengedukasi masyarakat dan pengelola industri di wilayah Selat Sunda tentang bencana tsunami disertai pelatihan. ***

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x