Misteri di Ujung Kulon Pandeglang Banten, Wilayah Paling Barat di Pulau Jawa, Pernah Terjadi Penampakan Ini

- 12 Desember 2021, 15:30 WIB
Peta Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, paling barat Pulau Jawa yang menyimpan banyak misteri.
Peta Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, paling barat Pulau Jawa yang menyimpan banyak misteri. /ujungkulon.org

KABAR BANTEN-Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, merupakan wilayah paling Barat Pulau Jawa yang banyak menyimpan misteri.

Sebagai daerah paling barat di Pulau Jawa, Ujung Kulon memiliki luas sekitar 128,2970 kilometer dengan berbagai misteri di dalamnya.

Secara administratif, Ujung Kulon paling barat Pulau Jawa terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca Juga: Mirip Tanda-tanda Tsunami, Anak Indigo Tigor Otodan Dapat Pesan dari Pantai Selatan: Gulungan Air di Daratan

Dengan letak geografisnya yang berada paling Barat Pulau Jawa, di Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, terdapat taman nasional yang menyimpan banyak misteri.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, berikut beberapa misteri di Ujung Kulon Pandeglang Banten, wilayah paling barat Pulau Jawa.

Salah satu misteri yang menghebohkan adalah penampakan seekor macan yang tengah memangsa banteng, di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang, Banten, pada 25 Agustus 2017.

Hewan buas itu terekam kamera petugas Ranger TNUK yang tengah melakukan inventarisasi banteng di padang penggembalaan Cidaon.

Penampakan diduga harimau Jawa itu pun ramai sekaligus mengejutkan, karena harimau Jawa (Javan tiger) yang bernama Latin Panthera tigris sondaica, dinyatakan punah pada 1994.

The Union for Conservation of Nature (IUCN) menyatakan harimau Jawa mengalami kepunahan (extinct) pada 1970. 

Kucing besar loreng ini punah akibat perburuan, kehilangan hutan sebagai habitat, dan kekurangan mangsa. Nasib yang sama dialami harimau Kaspia dan harimau Bali.

Baca Juga: Menyingkap Gunung Anak Krakatau, Generasi Ketiga dari Masa Purba, Berada di Antara Pulau Jawa dan Sumatera

Namun tak lama kemudian, muncul pro dan kontra atas penemuan terduga hewan yang oleh sebagian masyarakat dijuluki Abah Kolot (Banten dan Sunda) atau Simbah (Jawa) itu.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tegas menyatakan 90-95 persen foto predator yang diduga harimau Jawa itu adalah macan tutul Jawa.

Dari hasil penelitian terduga harimau Jawa pada foto milik TNUK, diketahui ukuran tubuh hewan buas itu 100,9-111 cm dan panjang ekor 75,1-82,7 cm. 

Hasil temuan itu lalu dibandingkan dengan ukuran macan tutul yang memiliki panjang tubuh 92-190 cm dan panjang ekor 94-99 cm.

Baca Juga: Siapa Penduduk Pertama Pulau Jawa, hingga Terbentuk Suku Sunda, Benarkah di Banten Pertama Kali Mendaratnya?

Namun tak lama kemudian muncul pro dan kontra terkait penemuan terduga hewan yang oleh sebagian masyarakat dijuluki Abah Kolot (Banten dan Sunda) atau Simbah (Jawa) itu.

Misteri lainnya adalah Sanghyang Sirah, termasuk dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Probinsi Banten.

Konon katanya, Sanghyang Sirah, merupakan tempat berkumpulnya para waliyullah yang cukup meleganda. 

Di Sanghyang Sirah, terdapat 7 sumur yang dikeramatkan. 

Dari jumlah sumur keramat tersebut, 4 di antaranya berada di dalam gua Sanghyang Sirah.

Baca Juga: Pisahkan Pulau Jawa dan Sumatera, hingga Gelombang Setinggi 30 Meter, Kejadian dan Sejarah Tsunami Selat Sunda

Keempat sumur keramat di dalam Sanghyang Sirah, menggenangi batu quran dan ada mata air yaman yang suci.

Di dalam gua tersebut juga terdapat tempat petilasan Prabu Siliwangi.***

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x