"Banyak totalnya kalau dihitung, kan ada 300 pedagang. Untuk sampah saja Rp3.000, tapi enggak diangkut-angkut, yang nagih memang dari perindagkop," ucapnya.
Baca Juga: Penerimaan Zakat Minim, Baznas Kota Serang Akui Kurang Sosialisasi
Dikatakan Heri, Dinas Lingkungan Hidup hanya menyediakan satu unit kontainer untuk penampungan sampah pedagang pasar.
Sehingga tidak dapat menampung terlalu banyak sampah, apalagi selama satu pekan.
"Jadi DLH ini belum punya lokasi penempatan kontainer. Kalau yang sekarang hanya sementara, dan buruknya pengelolaan sampah bikin numpuk di kontainer sampai meluber ke kali sultan," tuturnya.
Pedagang di pasar Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Muhidin mengatakan, keterlambatan pengangkutan sampah bukan pertama kali terjadi, dan hal itu biasa terjadi.
Namun keterlambatan hingga sepekan baru terjadi saat ini, dan cukup merugikan pedagang.
"Retribusi tetap lancar, buat sampah Rp2.000, dan pengangkutan Rp1.000, jadi Rp3.000 dalam sehari," ucap dia.
Baca Juga: Gedung Juang 45 Kota Serang Jadi Tempat Wisata Sejarah, Edukasi dan Literasi
Dia juga mengaku, selama ini menjaga komunikasi dengan baik terhadap petugas pengangkutan sampah.