Penarikan Retribusi Rutin, Pengangkutan Sampah di Pasar Karangantu Kota Serang Mangkrak Sepekan

- 10 Januari 2022, 16:35 WIB
Penumpukan sampah di Pasar Karangantu Kecamatan Kasemen, Kota Serang, meluber hingga ke kali Sultan, Senin 10 Januari 2022.
Penumpukan sampah di Pasar Karangantu Kecamatan Kasemen, Kota Serang, meluber hingga ke kali Sultan, Senin 10 Januari 2022. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Pedagang Pasar Karangantu Kecamatan Kasemen, Kota Serang kesal terkait keterlambatan pengangkutan sampah yang berlangsung hingga sepekan.

Padahal penarikan retribusi baik pengangkutan sampah mau pun pengambilan sampah di dalam Pasar Karangantu sebesar Rp3.000 berjalan lancar.

Anggota Paguyuban Pedagang Pasar Masyarakat Karangantu (P3MK) Kota Serang Heri mengatakan, akibat keterlambatan tersebut sampah pun melubar hingga ke kali Sultan dan berceceran jalan.

"Pemandangan itu kan merugikan masyarakat, khususnya pedagang. Sampahnya meluber ke kali sultan dan mengeluarkan bau busuk," katanya, Senin 10 Januari 2022.

Baca Juga: Sepanjang 2021, 6 ASN di Kota Serang Turun Jabatan hingga Diberhentikan Tidak Hormat

Dia mengaku, pihak paguyuban pasar telah menyampaikan keluhannya tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.

Namun hingga saat ini belum ada respon mengenai keluhan para pedagang tersebut.

"Sudah kami sampaikan ke dinas lingkungan hidup, tapi jawabannya selalu begitu, nanti diangkut katanya," ujarnya.

Tak hanya itu, para pedagang di pasar Karangantu juga secara rutin dipungut retribusi untuk pengangkutan, sampah, pengamanan, dan retribusi harian pedagang pasar.

"Banyak totalnya kalau dihitung, kan ada 300 pedagang. Untuk sampah saja Rp3.000, tapi enggak diangkut-angkut, yang nagih memang dari perindagkop," ucapnya.

Baca Juga: Penerimaan Zakat Minim, Baznas Kota Serang Akui Kurang Sosialisasi

Dikatakan Heri, Dinas Lingkungan Hidup hanya menyediakan satu unit kontainer untuk penampungan sampah pedagang pasar.

Sehingga tidak dapat menampung terlalu banyak sampah, apalagi selama satu pekan.

"Jadi DLH ini belum punya lokasi penempatan kontainer. Kalau yang sekarang hanya sementara, dan buruknya pengelolaan sampah bikin numpuk di kontainer sampai meluber ke kali sultan," tuturnya.

Pedagang di pasar Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Muhidin mengatakan, keterlambatan pengangkutan sampah bukan pertama kali terjadi, dan hal itu biasa terjadi.

Namun keterlambatan hingga sepekan baru terjadi saat ini, dan cukup merugikan pedagang.

"Retribusi tetap lancar, buat sampah Rp2.000, dan pengangkutan Rp1.000, jadi Rp3.000 dalam sehari," ucap dia.

Baca Juga: Gedung Juang 45 Kota Serang Jadi Tempat Wisata Sejarah, Edukasi dan Literasi

Dia juga mengaku, selama ini menjaga komunikasi dengan baik terhadap petugas pengangkutan sampah.

Namun, kali ini para pedagang mulai kesal karena pengangkutan sampah tidak dilakukan hingga sepekan.

"Dulu saya suka komunikasi sama sopir (petugas pengangkutan sampah), kalau sekarang bilangnya mau diangkut, tapi enggak sampai seminggu," katanya.

Akhirnya, Muhidin menuturkan, masyarakat dan pedagang pasar Karangantu berinisiatif untuk memagari kontainer sampah agar tidak ada yang membuang sampah di sana.

"Soalnya sudah penuh sekali, meluber ke jalan dan kali sultan. Makanya kami berinisiatif bikin pagar di sekeliling kontainer," ujarnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah