Poles Serang Kota, dikatakan dia, telah melakukan penelusuran dan memetakan sejumlah titik rawan lokasi tawuran.
"Biasanya melalui media sosial, mereka menentukan tempat untuk bertemu. Kami mengantisipasi kejadian kemarian, yaitu di unyur, bayangkhara, dan depan sekolah," katanya.
Aksi tawuran tersebut, dugaan sementara, karena saat ini para anak tidak lagi memiliki tempat bermain.
Kemudian pengawasan orang tua juga berperan penting dalam pencegahan dan perilaku anak.
"Memang (tawuran) ini sebagai unjuk, atau ekspresi diri menunjukkan kedewasaan mereka," ujarnya.***