PAKBOY: Hidup Numpang di Rumah Mertua Selly tak Dinafkahi, Pak Boy Kawin Lagi, Ini yang Terjadi

- 9 April 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi PAKBOY. Selly meminta Pak Boy terbuka dengan pendapatannya sebagai guru honorer di ujung Kabupaten Pandeglang.
Ilustrasi PAKBOY. Selly meminta Pak Boy terbuka dengan pendapatannya sebagai guru honorer di ujung Kabupaten Pandeglang. /Kabar Banten/Sigit Angki Nugraha

KABAR BANTEN – PAKBOY, menumpang hidup di rumah mertua, harus pintar-pintar menempatkan diri di posisi yang baik.

Namun sayang itu tidak dilakukan oleh Pak Boy (45), gara-gara itu sang guru honorer di Kabupaten Pandeglang ini bikin satu keluarga Selly (36) kesal.

Bagaimana tidak kesal, padahal dia hidup menumpang namun selama rumah tangga tidak menafkahi Selly dengan baik, nasib rumah tangga mereka pun berujung cerai.

Kisah rumah tangga Pak Boy dan Selly ini tercatat pada Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Tercatat pada laman itu, sebelum cerai pasangan ini telah berumah tangga sejak 2001, mereka sudah dikaruniai dua orang anak.

“Anak paling tua sudah SMA, kalau si bungsu masih 12 tahun,” kata Selly dikutip dari laman resmi tersebut.

Menurut Selly, ia besama Pak Boy tinggal di rumah orang tuanya sejak pertama mereka berumah tangga.

Lantaran di ujung Pandeglang, mereka tidak bisa hidup mandiri lantaran tidak ada rumah kost atau kontrakan.

“Mau nyicil rumah juga enggak bisa, karena tidak ada perumahan. Pada akhirnya kami tinggal di rumah orang tua saya,” ujarnya.

Di tahun-tahun pertama, rumah tangga pasangan ini berjalan harmonis, sakinah, mawahdah, warrohmah.

Namun di 2003 Selly mulai mengeluhkan terkait pendapatan Pak Boy sebagai guru honorer, karena sang suami tidak pernah mau terbuka.

“Saya enggak tahu setiap tanggal berapa suami gajian, lalu gaji perbulanya berapa. Itu selama tiga tahun saya enggak pernah tahu,” tuturnya.

Karenanya, di tahun itu Selly meminta agar Pak Boy terbuka dengan pendapatannya itu, namun sayang sang suami tidak mau.

Dengan berbagai alasan, Pak Boy tidak mau memberitahukan berapa gaji dia serta tanggal berapa dia menerima gaji.

“Waktu saya tanya, dia marah-marah. Katanya saya hanya perlu tahu setiap bulan ada uang buat belanja dapur,” ucapnya.

Mencoba bersabar, Selly pun tidak pernah menanyakan kembali terkait pendapatan Pak Boy per bulan.

Namun di 2014, Pak Boy mulai tidak lancar memberikan uang dapur, Selly menerima uang dari seadanya.

“Suami tidak lagi memberikan uang bulanan, kadang per minggu, seringnya tidak ngasih sama sekali,” katanya.

Seiring waktu berjalan, Pak Boy semakin bermasalah dalam memberikan nafkah, ia betul-betul tidak memberikan uang dapur dengan alasan tidak punya uang.

Lantaran itu, Selly sering kali meminta uang kepada orang tuanya, untuk membayar segala kebutuhan rumah tangga.

“Bayar pendidikan anak-anak saja pada akhirnya saya minta ke orang tua,” ujarnya.

Sampai akhirnya di 2018, Selly betul-betul malu kepada orang tuanya, karena Pak Boy yang sudah tidak lagi memberikan nafkah.

Ia meminta sang suami jujur terkait penggunaan gaji yang ia dapatkan setiap bulan, mendapat pertanyaan itu Pak Boy malah marah besar.

“Saya bilang, kami ini hidup menumpang, tapi jangan jadi beban orang tua juga. Gaji perbulan itu dipakai apa saja, kok enggak ada jatah untuk saya dan anak-anak. Eh suami malah marah,” tuturnya.

Pak Boy membentak Selly di depan kedua mertuanya, ini membuat bapak Selly murka dan mengatakan jika mantunya tidak tahu diri.

Pertengkaran saat itu pun menjadi hari terakhir Pak Boy tinggal di rumah tersebut, ia angkat koper dan mengucapkan selamat tinggal.

“Setelah disentak bapak saya, suami pergi karena malu,” ucapnya.

Dua tahun berlalu, Pak Boy tidak kunjung pulang ke rumah tersebut, bahkan parahnya lagi sang Don Juan telah kembali menikah dengan sesama guru honorer.

Selly yang tersakiti akhirnya memutuskan untuk melayangkan gugatan cerai, ia sempat ditawarkan untuk melaporkan Pak Boy ke pihak kepolisian, namun ia menolak.

“Saya sempat ditawarkan untuk lapor polisi, sebab belum cerai suami kawin lagi. Tapi saya enggak mau ribet, mending langsung cerai saja,” katanya.***

DISCLAIMER: PAKBOY merupakan kisah nyata yang diambil dari Laman Direktori Putusan Mahkamah Agung, media sosial, serta curhatan narasumber Kabar Banten. Nama-nama yang muncul bukanlah nama sebenarnya.

Editor: Kasiridho

Sumber: Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah