Jelang Arus Mudik 2022, Petugas Medis Ini Disiapkan Tembus Kemacetan di Pelabuhan Merak Banten

- 16 April 2022, 15:10 WIB
Dua petugas KKP Kelas II Banten memperlihatan motor medis khusus yang dibuat untuk menangani emergensi saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022 di Pelabuhan Merak Banten.
Dua petugas KKP Kelas II Banten memperlihatan motor medis khusus yang dibuat untuk menangani emergensi saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022 di Pelabuhan Merak Banten. /Kabar Banten/Sigit Angki Nugraha

KABAR BANTEN – Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP Kelas II Banten tengah mempersiapkan sejumlah petugas medis khusus di Pelabuhan Merak Banten.

Dimana petugas medis ini memiliki spesialisasi menembus titik-titik kemacetan, ketika arus mudik 2022 berlangsung di Pelabuhan Merak Banten.

Dengan begitu, maka risiko pemudik kehilangan nyawa karena terkendala kemacetan di Pelabuhan Merak Banten dapat diminimalisir oleh KKP Kelas II Banten.

Arus mudik 2022 di Pelabuhan Merak Banten, diprediksi akan membeludak dan terjadi kemacetan parah.

Ini mengingat pemerintah selama dua tahun berturut-turut mengeluarkan larangan masyarakat melakukan perjalanan mudik.

Karena itulah, sejumlah pihak sudah mulai persiapan menghadapi potensi kemacetan parah, khususnya di Pelabuhan Merak Banten.

Kepala KKP Kelas II Banten Ongky Sedya Dwi Sasangka mengatakan, pihaknya telah membahas sejumlah hal terkait potensi kemacetan parah di Pelabuhan Merak Banten.

Diantaranya menyikapi potensi munculnya korban jiwa karena persoalan ketidaksiapan kondisi kesehatan para pemudik.

“Berdasarkan pengalaman dibeberapa arus mudik di Pelabuhan Merak, ada pemudik meninggal dunia karena memaksakan diri melakukan perjalanan. Padahal dia sedang sakit,” katanya saat ditemui di Kantor KKP Kelas II Banten, Sabtu 16 April 2022.

Menurut Ongky Sedya Dwi Sasangka, persoalan lainnya tidak lain keterlambatan petugas medis untuk memberikan pertolongan.

Hal ini akibat kendaraan medis berupa ambulance, tidak bisa menembus kemacetan di area Pelabuhan Merak Banten.

“Rata-rata yang meninggal itu karena telat mendapatkan penanganan medis. Sehingga ketika yang bersangkutan diangkut ke tenda kesehatan, sudah sulit tertolong dan meninggal dunia,” ujarnya.

Karena itulah, Ongky Sedya Dwi Sasangka berinsiatif untuk menyiapkan pasukan tenaga medis spesialis tembus kemacetan di Pelabuhan Merak Banten.

Petugas medis tersebut, kata Ongky Sedya Dwi Sasangka, diberi nama Madical Mobile Emergency Respons, disingkat MMER.

“Melihat ada potensi itu, kami mencoba berinovasi, harus ada petugas medis yang bisa tembus kemacetan. Makanya kami adakan MMER ini,” tuturnya.

MMER, lanjut Ongky Sedya Dwi Sasangka, adalah petugas medis berkendara roda dua, dimana kendaraan ini pun bukan motor biasa.

Motor tersebut dilengkapi dengan sirene, pengeras suara, serta sejumlah peralatan medis, seperti tabung oksigen dan lainnya.

“Motornya itu dilengkapi peralatan medis khusus emergensi. Contohnya oksigen, itu sangat penting untuk pertolongan pertama,” ucapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah