Network
KABAR BANTEN-Inilah salah satu jalur mudik terpadat bagi mereka yang pulang kampung dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera atau sebaliknya, yakni Tol Tangerang-Merak.
Tol Tangerang-Merak sepanjang 72,45 km ini, menghubungkan Tangerang Barat sampai Merak atau ujung barat Pulau Jawa sebagai jalur mudik terpadat menuju Pulau Sumatera atau sebaliknya.
Bagi mereka yang pulang kampung, Tol Tangerang-Merak adalah jalur mudik yang melewati tiga wilayah Provinsi Banten yakni Tangerang, Serang, dan Cilegon.
Bagi pemudik yang melewati Tol Tangerang-Merak, terdapat beberapa titik rawan kecelakaan di jalur Tol Tangerang Merak yakni di KM 87 dan KM 97. Sedangkan untuk titik rawan kemacetan, berada ada di gerbang tol Cikupa dan exit gerbang tol Merak.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari astrainfra.co.id, Tol Tangerang-Merak mulai beroperasi secara komersil pada tanggal 1 April 1990di bawah bendera PT Marga Mandalasakti (Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak, PT MMS) yang berdiri pada tanggal 4 Oktober 1989 di Jakarta.
Sejak tahun 2005, PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi kepemilikan saham PT MMS secara bertahap, hingga saat ini PT Astra Tol Nusantara memiliki saham sebesar 79,3 persen saham atas ruas tol Tangerang – Merak.
Pada arus mudik Lebaran 2019 atau sebelum pandemi Covid-19, tercatat jumlah kendaraan yang melintas pada arus mudik dan balik Lebaran periode H-10 sampai H+6 mencapai 2.391.653 kendaraan atau meningkat 1,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan puncak arus balik 2019 di tol Tangerang-Merak, terjadi pada H+3 atau 9 Juni 2019 yang mencapai 151.067 kendaraan atau meningkat 9,34 persen dibandingkan dengan periode puncak arus balik 2018 dan meningkat 3,65 dari lalu lintas harian rata rata (LHR).
Peningkatan fasilitas dan layanan Jalan Tol Tangerang-Merak sepanjang 72,45 Km juga dilakukan pada segmen Tangerang Barat-Cikupa.
