Belum Ditemukan Kasus Hepatitis Akut Misterius, Warga Kota Tangerang Diminta Waspada

- 9 Mei 2022, 20:35 WIB
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni menyampaikan bahwa Pemkot Tangerang bergerak cepat mengedukasi masyarakat untuk waspada terhadap penyakit hepatitis akut misterius.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni menyampaikan bahwa Pemkot Tangerang bergerak cepat mengedukasi masyarakat untuk waspada terhadap penyakit hepatitis akut misterius. /Kabar Banten /Dewi Agustini

 

KABAR BANTEN - Kasus hepatitis akut misterius kini tengah menjadi perhatian dunia.

Di Indonesia sendiri, telah ada laporan tiga orang anak yang terserang penyakit hepatitis akut misterius tersebut hingga meninggal dunia.

Pemerintah Kota atau Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Tangerang bergerak cepat, mengedukasi semua lini terutama masyarakat untuk waspada terhadap penyakit hepatitis akut misterius tersebut, demi mencegah penularan.

Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni mengatakan hingga kini belum menemukan laporan adanya kasus hepatitis akut tersebut di Kota Tangerang.

Namun, Dinkes Kota Tangerang telah menyiapkan link laporan apabila ditemukan dugaan penyakit tersebut.

Link laporan kejadian disiapkan untuk Puskesmas maupun Rumah Sakit sehingga dapat melakukan penanganan sesuai aturan Kemenkes.

“Dinkes terus menjalin komunikasi dan menerima aturan dari Kemenkes terhadap kasus baru ini. Saya juga sudah koordinasi dengan teman-teman Puskesmas dan Rumah Sakit, untuk terus memantau secara teliti agar kita tidak kecolongan nantinya,” ungkap dr Dini, saat dihubungi, Senin 9 Mei 2022.

Dini menjelaskan, gejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya dilansir Kemenkes memiliki gejala awal seperti mual, muntah, diare berat dan demam ringan.

Sedangkan untuk gejala lanjutan yaitu air kencing berwarna pekat seperti the dan BAB berwarna putih pusat. Warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang hingga kesadaran menurun.

“Inilah yang harus diketahui dan diwaspadai masyarakat. Jika ditemukan gejala awal untuk segera memerikasakan diri ke pelayanan kesehatan pertama seperti Puskesmas. Sebelum atau jika menemukan gejala lanjutan, untuk segera ke RS untuk mendapat penanganan yang lebih serius. Disamping itu, Puskesmas juga akan langsung melakukan rujukan,” papar dr Dini Anggraeni.

dr Dini Anggraeni mengimbau masyarakat untuk dapat mencegah penyakit hepatitis akut misterius tersebut.

Diantaranya dengan menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, hindari kontak dengan orang sakit serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan PHBS.

Selain itu, menjaga kesehatan saluran pernapasan dengan kurangi mobilitas yang tidak terlalu penting, gunakan masker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain serta hindari keramaian atau kerumunan.

“Hal-hal ini, tengah dan akan terus kami edukasi ke masyarakat, melalui posyandu, puskesmas maupun posko vaksinasi. Disamping itu, Dinkes juga terus membuka kelas untuk tenaga kesehatan dengan mendatangkan para ahli. Sehingga, tenaga kesehatan terus mengupdate segala hal tentang hepatitis akut ini,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengenali gejala awal atau lanjutan hepatitis akut ini.

“Jangan panik, segera bawa pasien ke puskesmas atau RS untuk segara ditangani. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul, agar tidak terlambat,” imbaunya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah