"Lepuh kulit di sekitar terlacak yang menyebabkan kepincangan akut. Lepuh di area puting dan penurunan produksi susu," katanya.
Zaldi mengatakan dampak sosial ekonomi PMK sendiri beragam. Diantaranya pertama pertumbuhan populasi hewan ternak ruminansia terhambat.
Kedua, meningkatnya risiko abortus pada ternak dewasa dan kematian pada hewan ternak muda.
Ketiga, penurunan produksi hewan ternak dan produktivitas tenaga kerja.
Keempat, anggaran penanggulangan meningkat berupa biaya pemusnahan, biaya kompensasi, surveilans penyakit, vaksinasi dan pengawasan lalu lintas dan tindak karantina.
Kelima, kehilangan pendapatan karena gangguan pada industri peternakan, peluang ekspor dan peluang masuknya wisatawan.
Keenam, penurunan aktivitas pasar terutama pasar ternak ruminansia. Ketujuh penurunan pendapatan peternak, dan kedelapan harga daging meningkat karena pasokan ternak berkurang.
Zaldi mengatakan untuk saat ini hewan ternak yang terkena masih dalam penelusuran oleh petugas lapangan distan.
Namun demikian untuk mencegah informasi terkait PMK sudah disebar ke seluruh Poktan dan petugas lapangan.
"Kalau kasus belum ada sampai saat ini," tuturnya.