Karena itu, pihaknya kini lebih concern ke tenaga kerja informal atau mereka yang masuk dalam kelompok Bukan Penerima Upah (BPU).
“Misalnya seperti tukang ojek, pedagang di pasar, tukang parkir atau di warung-warung, itu yang belum terdaftar," paparnya.
Karena itu dalam kesempatan tersebut, BPJamsostek Tangerang Cimone berharap agar tenaga kerja informal ini mendaftarkan dirinya ke kantor BPJamsostek terdekat, baik BPJamsostek Tangerang Cimone, Cikokol maupun Batuceper.
“Dengan tujuan agar timbul kesadaran itu dan tentu informasi yang disampaikan harus secara cukup, salah satunya dengan sosialisasi,” jelasnya.
Sosialisasi itu di antaranya dengan mengakses kantor BPJamsostek terdekat atau pun melalui situs resmi BPJamsostek.
Yan Dwiyanto juga mengatakan, dengan mengikuti BPJamsostek setidaknya peserta akan mendapatkan lima jaminan perlindungan. Yang pertama jaminan perlindungan ketika kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, jaminan hari tua dan jaminan ketika kehilangan pekerjaan atau PHK.
“Kalau mereka semua ikut program ini mereka semua dapat jaminan perlindungan kehilangan pekejaaan, artinya ketika PHK mereka bisa mendapat manfaat dari jaminan kehilangan pekerjaan,” bebernya.
Ketua Pelaksana Ketupat May Day, Siswo Sujarno menjelaskan peringatan May Day Kota Tangerang digelar dengan konsep kekeluargaan.
Setelah dua tahun May Day tidak digelar dengan tatap muka secara langsung bersama ratusan buruh di Kota Tangerang.
“May Day 2022 ini diikuti sekitar 53 Perusahaan dengan 470 hadiah door prize. Mulai dari motor, sepeda, mesin cuci, kulkas, kipas angin dan banyak lainnya. Tak sekadar hadiah-hadiah, Ketupat May Day juga dimeriahkan dengan layanan vaksinasi covid-19, donor darah, pembuatan SIM, hingga service motor gratis,” pungkas Siswo.***