1549852

Kualitas Udara di Tangsel Kembali Tidak Sehat, Perhatikan Tips untuk Menghindari Dampak Penyakitnya

- 29 Juni 2024, 19:05 WIB
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD,  Kota Tangsel, Astri Indah Prameswari  terkait kondisi udara di Tangsel.
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD, Kota Tangsel, Astri Indah Prameswari terkait kondisi udara di Tangsel. /Kabar Banten/Dewi Agustini

KABAR BANTEN - Kualitas udara di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dalam kategori sangat tidak sehat pagi ini, saat libur sekolah, Sabtu 29 Juni 2024. Hal itu berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 08.23 WIB.

Dari pantauan Kabar Banten melalui data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 08.23 WIB, indeks kualitas udara (air quality index/ AQI) di Tangerang Selatan berada di angka 184. Terkait hal itu waspada penyakit menyerang paru-paru di saat musim kemarau, biasanya akan mulai pada bulan Juni hingga Agustus. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit tersebut?

Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD, Astri Indah Prameswari menuturkan, memasuki musim kemarau, udara menjadi kering. Sehingga, baik itu kuman, bakteri ataupun virus bisa terbang terbawa debu.

Baca Juga: Sedang Ramai Kualitas Udara, Begini Tingkat Polusi di Kota Serang

"Polusi itu banyak pengaruh atau pencetusnya. Bisa disumbang dari pabrik atau manufaktur, asap kendaraan, kebakaran hutan. Kemudian diperparah oleh musim, terutama kemarau, karena dia kering dan panas, sehingga kelembapan udara mempengaruhi polusi," ungkap Astri, di Serpong, Tangsel, Sabtu 29 Juni 2024.

Terlebih di bulan Juni hingga Agustus saat musim kemarau tiba, debu akan mudah berterbangan bersamaan dengan kuman yang rentan masuk ke dalam saluran pernapasan. Bukan hanya itu, polusi juga bisa berdampak ketika masuk ke dalam mata, telinga, ataupun menempel pada kulit.

Salah-salah, bila memiliki riwayat alergi, maka rentan mengalami iritasi ringan hingga berat. Misalnya saja, terlalu lama berdiri di pinggir jalan, bisa mengakibatkan mata perih, berair, hingga merah.

"Makanya terkadang, bila sudah terlalu lama kemarau, pemerintah akan melakukan langkah hujan buatan, itu fungsinya untuk memflashing udara dari polusi, karena kalau dibiarkan akan berdampak buruk bagi kesehatan," ungkap Astri.

Sementara bukan hanya di luar ruangan, pencemaran udara dan ancaman debu bagi kesehatan juga bisa menyerang di dalam ruangan. Hal ini terjadi bilamana ruanganz tempat tinggal ataupun tempat bekerja. Selain itu yang paling dikhawatirkan dari polusi adalah ukurannya yang sangat kecil, bahkan Astri menjelaskan, ukurannya lebih kecil dari pasir dan bakteri.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: IQAir


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah