Network
KABAR BANTEN – PAKBOY, sebelum melepas anak untuk menjalani mahligai rumah tangga, alangkah baiknya jika orang tua mengikhlaskan sang anak agar bisa hidup mandiri dengan pasangannya.
Jika tidak, maka jalan ceritanya akan seperti rumah tangga Pak Boy (25), warga Bengkulu, serta Selly (22), warga Pandeglang.
Rumah tangga Pak Boy jadi pecah belah, ini gara-gara Peny (56), mertua Pak Boy, ikut campur urusan rumah tangga anak dan mantunya itu.
Sebetulnya niat Peny itu baik, dia turun gunung dari kediamannya dan tinggal di rumah anak, untuk mengajarkan bagaimana pasangan ini bisa menjalani rumah tangga yang baik.
Tapi dia tidak sadar kalau apa yang dia lakukan adalah mencampuri rumah tangga orang lain, meski pun itu adalah rumah tangga anak sendiri.
Hingga pada akhirnya, Pak Boy menceraikan Selly di pertengahan 2018 karena rumah tangga mereka sudah super panas karena kompor ibu mertua.
Baca Juga: PAKBOY: Tak Ada Suami, Sopir Pribadi pun Jadi, Selly Mengaku Khilaf
Kisah ini dimulai dari pertemuan Pak Boy dan Selly di sebuah pusat keramaian di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pak Boy yang merupakan seorang perantau, jatuh cinta kepada Selly, seorang guru honorer di Pandeglang.
Berperangai baik dan juga tampan rupawan, Pak Boy tidak kesulitan untuk bisa dekat dengan keluarga Selly, mereka pun akhirnya menikah pada pertengahan 2016.
Saat proses pendekatan dengan keluarga Selly, Pak Boy mengaku sedang menjalankan bisnis dagang, ia pun sempat mengajak ibu mertua melihat-lihat toko kelontongan Pak Boy.
Namun setelah menikah, ternyata toko itu bukan milik Pak Boy melainkan paman, dimana dia ditugaskan untuk mengelola toko itu.
Dilalahnya, gara-gara menikah sang paman tidak tertarik untuk meminta jasa Pak Boy lagi, sehingga akhirnya sang don juan menganggur.
Ganteng tapi pengangguran, hal yang kontra sekali sebetulnya untuk dijadikan sebagai sosok kepala rumah tangga.
Baca Juga: PAKBOY: Tubuh Berlabel Pak Boy, Tapi Urusan Ranjang Selly Lebih Sreg dengan Teman Kerja
Namun Selly tidak keberatan dengan label pengangguran yang menancap di kepala Pak Boy, karena sang istri bucin pada suaminya.
Namun tidak dengan Peny, setelah tahu jika mantunya jadi pengangguran, dia mulai memantau rumah tangga anaknya dari kejauhan.
Setahun dipantau pakai teropong, Pak Boy terlihat masih menganggur, lalu dua tahun berlalu, sang mantu tetap belum punya pekerjaan.
Melihat suami anaknya itu betah jadi pengangguran, Peny turun gunung dan tinggal di rumah kediaman anaknya itu.
Dia ingin memastikan kalau anaknya tidak dijadikan sapi perah oleh Pak Boy, ditambah saat itu Selly baru melahirkan anak pertama.
Tinggal di rumah bersama anak dan mantu, Peny mulai melihat sosok Pak Boy yang rajin menyapu, ngepel, nyuci baju, juga memasak ala kadarnya.
Pak Boy pun berusaha sebaik mungkin untuk bisa memberikan kesan baik kepada ibu mertuanya itu.
Tapi yang terjadi jauh dari harapan Pak Boy, bukannya mengapresiasi Peny malah sering celoteh-celoteh tengil, celotehnya sedikit tapi nyelikit.
“Suami kok ngepel, suami mah kerja atuh. Jadi apa kek,” kata Peny.
Waduh, Pak Boy terdiam membisu, dia bingung dengan sentilan ibu mertuanya itu, perasaannya jadi buruk.
Semakin hari celotehan Peny semakin sering terdengar, telinga Pak Boy mulai keriting, dia keluhkan hal tersebut kepada istrinya.
Sayang Selly tidak mengindahkannya, dia mengatakan bahwa seperti itulah cara ibunya menasihati seseorang, melalui sentilan-sentilan ringan.
Boleh saja Selly bilang itu adalah sebuah nasihat, tapi bagi Pak Boy dirinya serasa sedang dibully ibu mertua.
Baca Juga: PAKBOY: Tuduh Suami Selingkuh dengan Murid, Selly Kesal, Anunya Pak Boy Dimaki Ada Kelainan
Pak Boy mencoba bertahan dengan kondisi itu, namun setelah enam bulan berlalu sang suami mulai jengah.
“Ibu kamu kenapa sih, ngomong yang aneh-aneh terus. Lagian mau sampai kapan tinggal di rumah ini,” ujar Pak Boy.
Nada bicara Pak Boy menyinggung perasaan Selly, kalimat suaminya pun seolah-olah ingin mengusir ibu kandungnya dari rumah tersebut.
Pertengkaran pun terjadi, Selly tidak terima dengan omongan suaminya, Selly bilang ibunya bebas mau menginap sampai kapan pun.
“Mau sampai kapan juga terserah, toh ini rumah saya yang cicil kan,” tutur Selly.
Nah loh, harga diri Pak Boy tersentil, seketika sang suami merasa jika dirinya sedang hidup menumpang di rumah orang lain.
Gara-gara pertengkaran itu, Pak Boy dan Selly pisang ranjang, rumah tangga pun mulai goyah.
Baca Juga: PAKBOY: Liburan ke Hotel Bareng Suami, Selly Ketahuan Pak Boy di Kamar Sebelah Bersama Selingkuhan
Ketika situasi mulai memanas, Peny malah jadi kompor dengan mengatakan bahwa sebetulnya banyak lelaki yang antre ingin meminang Selly.
Para pria tersebut adalah pebisnis juga karyawan di berbagai perusahaan, bukan pengangguran seperti Pak Boy.
Mungkin maksud Peny ingin memecut Pak Boy untuk semangat mencari kerja, tapi anggapan Pak Boy lain.
Dia menyangka jika Peny ingin dirinya cerai dengan Selly, sebab sang ibu mertua ingin menjodohkan istrinya dengan pria lain.
Karena itu, Pak Boy minggat dari rumah tersebut dan kembali ke Bengkulu, tempat tinggal orang tuanya.
Pak Boy tidak pernah kembali ke rumah kediaman bersamanya itu, dia pun tidak pernah memberikan kabar apa pun kepada Selly.
Karenanya, di pertengahan 2018, Selly mendatangi Pengadilan Agama Pandeglang dan melayangkan gugatan cerai.***
DISCLAIMER: PAKBOY merupakan kisah nyata yang diambil dari Laman Direktori Putusan Mahkamah Agung, media sosial, serta curhatan narasumber Kabar Banten. Nama-nama yang muncul bukanlah nama sebenarnya.
