"Makanya sebagian kami jadwalkan agar tidak ada penumpukan pasien di rumah sakit," ucapnya.
Untuk kasusnya sendiri, Badrus Sholeh menjelaskan, katarak masih menjadi yang paling mendominasi.
Kemudian, retina, glaukoma, hingga infeksi dan beberapa kasus lainnya yang menyangkut kesehatan mata.
"Kasus terbanyak katarak, kemudian komplikasinya mengarah ke retina dan glukoama, dan infeksi lainnya," tuturnya.
Tak hanya itu, dia juga menargetkan pada 2025 mendatang Rumah Sakit Mata Achmad Wardi bisa menjadi rumah sakit mata rujukan se Provinsi Banten.
Baca Juga: RS Achmad Wardi Buka Operasi Retina dan Glaukoma Gratis
"Mudah-mudahan 2025 RSAW ini jadi rumah sakit rujukan di Provinsi Banten. Kami juga berencana untuk menjadikan RSAW ini menjadi rumah sakit pendidikan, dan menarik tenaga kesehatan serta dokter dari Universitas Indonesia (UI)," ucapnya.
Sementara itu, Direktur PT Rumah Sakit Terpadu Serang Erwin Muhtaruddin mengatakan, RSAW merupakan satu-satunya rumah sakit berbasis wakaf pertama di Indonesia.
"Bahkan Asia, sehingga bukan hanya pelayanan yang diberikan tapi juga membantu masyarakat. Termasuk membayarkan iuran BPJS hingga 1.000 warta di sekitar rumah sakit," ujarnya. ***