Network
KABAR BANTEN - Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Cilegon mengakui kewalahan menghadapi tumpukan sampah di pasar kranggot dan sungai Medaksa Pulomerak, karena persoalan sampah tidak bisa sendirian.
Kabid Persampahan pada DLH Kota Cilegon, Muhriji mengatakan, permasalahan sampah baik di pasar kranggot maupun sungai medaksa tidak bisa berdiri sendiri.
“Pembersihan sampah terutama di sungai Kranggot harus ada lintas OPD. Karena kami tidak bisa sendirian. Apalagi sampah tersebut ada disungai-sungai, karena untuk mellakukan pengerukan adalah kewenangan PUTR,” kata Muhriji melalui sambungan telepon, Minggu 12 Juni 2022.
Ia menuturkan, beberapa waktu lalu, juga sudah melakukan pengerukan sampah dengan selesai. Oleh karena itu, pihaknya berharap OPD terkait bisa duduk bareng kembali, untuk lakukan pengerukan ulang.
“Hal itu Guna melakukan tindakan pengerukan atau kegiatan lainnya guna membersihkan sampah disungai kranggot,” ujar Muhriji.
Baca Juga: Muara Sungai di Kota Cilegon Jadi Daratan Karena Sampah, Ini Respons Dinas Lingkungan Hidup
Terkait persoalan sampah di sungai Medaksa, Pulomerak. Ada peran ASDP, karena drrainase itu dari sana (ASDP-red), karena pihaknya sudah melakukan survey.
“Kalau sungai Medaksa, memang harus ada peran juga dari ASDP. Karena jaraknya berdekatan dan drainase juga menyamping ke arah ASDP,” tutur Muhriji.
Disinggung mengenai Perda K3, yang membuang sampah sembarangan, bakal kena denda. Mantan Lurah Kotabumi Kecamatan Purwakarta tersebut menjawab,hal itu memang ranah dari Satpol PP.
