Amrin mengatakan klinik Hemodialisa akan dibangun di lahan seluas 224 meter persegi, dengan panjang 28 meter dan lebar 8 meter.
Klinik tersebut didesign dengan kompleks. Untuk sementara klinik akan bisa menerima enam pasien termasuk satu pasien spesialis Hepatitis d.
Secara cashflow diakui bahwa pendapatan hitungan untung dari klinik belum maksimal. Namun ini baru tahap pertama.
"Pesan itu ketua pelayanan harus maksimal, ini untuk bad pasien umum cukup lima. Suatu saat nanti ada penambahan," katanya.
Ia mengatakan pembangunan klinik menggunakan anggaran dari hibah APBD Provinsi Banten senilai Rp1,6 miliar.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan tahap pertama.
"Ini akan digunakan tahap satu untuk lantai satu dulu, kami akan proyeksi dua lantai satu untuk Hemodialisa, lantai dua semoga tahun depan dapat anggaran lagi kami akan maksimalkan untuk klinik umum spesialis penyakit dalam," ucapnya.
Klinik Hemodialisa berharap bisa mendapat banyak donasi ketika pembangunan. Klinik diproyeksikan bisa terbangun tahun ini dan tahun depan bisa beroperasi.
Ia mengatakan sebelum pembangunan pihaknya melakukan studi tiru lebih dahulu ke Solo. Tujuannya untuk mengetahui administrasi pembangunan dan lainnya.