" 200 dolar itu kan sama dengan Rp3 juta, berarti sudah Rp300 per kilogram naiknya harga sawit. Jadi kita harap kebijakan berpihak pada masyarakat penting," tuturnya.
Ia mengatakan pemerintah tidak dapat pajak tapi rakyat punya kantong tebal, jika rakyat kaya maka akan belanja.
Ketika belanja pun mereka akan dikenakan pajak, sehingga sama saja.
"Maka pungutan ekspor dihapus," ucapnya. ***