Sementara itu, mempelai wanita, Lilis mengatakan, alasan dirinya dan sang suami melaksanakan pernikahan di tengah laut untuk mengingat moment yang sakral yang hanya dilakukan sekali seumur hidup.
"Unik dan memang sakral, supaya moment ini terus teringat, bukan hanya kami, tapi seluruh masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Sulten ke 18 Banten Hendra Bambang Wusanggeni mengatakan, pernikahan di tengah laut tersebut dalam rangka meramaikan Festival Bahari Merah Putih HUT ke 77 RI.
"Kami ingin meramaikan festival bahari memperingati hari kemerdekaan, dan ini baru pertama kali dilakukan di Banten," ucapnya.
Usai melangsungkan akad nikah, Bambang dan istrinya beserta tamu dan warga langsung mengibarkan bendera merah putih sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Tadi kami juga ada perahu iring-iringan, dan mengibarkan bendera merah putih," ujarnya.
Hal itu juga dia lakukan sebagai bukti jika dirinya dan warga Karangantu mencintai tanah air, apalagi sebagian besar masyarakat merupakan seorang nelayan.
"Ini bukti kalau kami cinta tanah air dan ingin mengembalikan semangat Indonesia. Pernikahan di tengah laut ini mungkin menjadi hal yang pertama di Banten, dan mungkin di Indonesia," katanya.***