Waspada KLB Difteri dan Campak di Kabupaten Serang Banten, Berikut Wilayah Kecamatan yang Jadi Perhatian

- 28 September 2022, 08:21 WIB
Tenaga kesehatan Dinkes Kabupaten Serang saat bersiap memberi vaksin campak rubella dalam giat Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Cikande belum lama ini/Dindin Hasanudin/Kabar Banten
Tenaga kesehatan Dinkes Kabupaten Serang saat bersiap memberi vaksin campak rubella dalam giat Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Cikande belum lama ini/Dindin Hasanudin/Kabar Banten /

KABAR BANTEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang menyebutkan saat ini di Banten termasuk di wilayahnya sedang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri dan campak.

Penyakit difteri dan campak tersebut terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Serang.

Hal tersebut terungkap dalam rapat Forkompinda di Pendopo Bupati Serang, Selasa 27 September 2022.

Baca Juga: 5 Tempat di Banten Ini Angker dan Konon Penuh Mistis, yang Penakut Minggir  

Kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi mengatakan untuk Banten khususnya Kabupaten Serang saat ini sedang terjadi KLB difteri dan campak.

Jika kita menemukan ditengah keluarga ada yang mirip gejala Covid, dan ketika dites baik Swab atau PCR negatif bisa jadi mereka terkena difteri atau campak.

"Karena gejala mirip ada infeksi hidung dan tenggorokan dan demam tinggi. Kebanyakan menyerang anak anak," ujarnya dalam rapat tersebut.

Baca Juga: Rangkaian Kata-kata Indah Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW 2022 yang Syarat Doa dan Harapan 

Agus mengatakan penyakit difteri bisa menular dan bisa juga menyerang orang tua.

Untuk di Kabupaten Serang Banten, daerah yang sudah terjadi penyakit difteri ada di Kramatwatu, Kibin dan Kragilan.

Pada Ahad 25 September 2022 di Kecamatan Kibin sudah dilakukan outbrek vaksin masal. Pihaknya mencoba melakukan lokalisir difteri.

"Difteri disebabkan bakteri Corynebacterium, menular tapi dapat disembuhkan," ucapnya.

Baca Juga: Waspada! Uang Palsu Beredar di Wilayah Banten, Lima Pengedar Ditangkap 

Selain difteri ada juga KLB campak, dan sama kondisinya seperti gejala Covid-19, penyebab utama campak adalah virus paramyxovirus.

"Pengambilan sampel sama dengan swab  baik melalui hidung dan tenggorokan," katanya.

Ia mengatakan sampel tersebut akan diambil kemudian diperiksa di laboratorium. Sampai saat ini untuk kasus penyakit campak di Kabupaten Serang ada di Kecamatan Tirtayasa dan Padarincang dengan jumlah 62 kasus yang menyerang balita.

Baca Juga: Miliki Duta Kampus Baru, Presma Untirta Banten Ajak Gaungkan Isu PPKS  

Ia mengatakan penyakit difteri maupun campak muncul karena pada tahun 2020-2021 ada penurunan angka capaian vaksin rutin.

Karena tahun ini kontak antara pasien dan nakes dikurangi, sehingga banyak warga yang tidak datang ke Posyandu dan Puskesmas untuk melakukan vaksin rutin.

"Karena penyakit difteri dan campak dapat dicegah dengan imunisasi. Jadi untuk dua penyakit ini dapat disembuhkan tapi menular," ucapnya.

Baca Juga: Minim, Pendaftar Calon Anggota Panwaslu Kecamatan di Tangsel, Terungkap Penyebabnya 

Untuk menangani Difteri dan Campak sejak Agustus 2022 Dinkes Kabupaten Serang melakukan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Disana diberikan vaksin campak rubella, difteri, Hepatitis dan polio, baik melalui mulut dan suntik.

"Untuk Kabupaten Serang mencapai 90 persen dari target 102 ribu anak usia 0-2 tahun," ucapnya. ***

Editor: Sigit Angki Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah