Sejarah dan Kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin, Memiliki Peran Penting dalam Penyebaran Islam di Banten

- 28 September 2022, 16:22 WIB
Ilustrasi terkait sejarah dan kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten.
Ilustrasi terkait sejarah dan kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten. /Tangkapan layar/kemendikbud.go.id

Sultan Maulana Hasanudin adalah putra kedua dari Nyi Kawunganten, putri dari Prabu Surasowan dan Syaikh Syarif Hidayatullah, atau yang dikenal dengan sebutan sunan gunung jati.

Baca Juga: Masjid Agung Banten, Dibangun Masa Sultan Maulana Hasanuddin, Dirancang 3 Arsitek Handal

Pada saat Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon untuk menduduki posisi sebagai adipati Cirebon menggantikan pangeran Cakrabuana yang merupakan putera dari Prabu siliwangi yang wafat.

Namun Pangeran Maulana Hasanudin lebih memilih tetap tinggal di Banten untuk menyebarkan agama islam dan mendirikan pesantren di Banten.

Seiring waktu, dakwah beliau membuahkan hasil sehingga nama beliau menjadi semakin besar, sehingga diberi gelar Syekh.

Dan sejak itu, ketenarannya jauh melampaui sang penguasa Banten, yaitu pamannya sendiri Prabu Pucuk Umun.

Baca Juga: Dimandikan di Masjid Agung Banten, Dibacakan Ayat-ayat Alquran, Ayam Jago Prabu Pucuk Umun Dibuat tak Berdaya

Sejak saat itulah Upaya Sultan Hasanudin dalam menyebarkan agama islam mulai mengalami hambatan, yang terbesar justru datang dari Prabu Pucuk Umun. Ia bersikeras ingin mempertahankan ajaran Sunda Wiwitan.

Sehingga akibatnya, Prabu Pucuk Umun menantang keponakannya untuk berperang. Bukan duel, melainkan adu ayam jago untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.

Namun jika ayam jago Pucuk Umun kalah, maka jabatannya sebagai bupati Banten Girang akan diserahkan pada Sultan Hasanudin, dan sebaliknya, jika ayam jago Sultan Hasanudin yang kalah, maka dakwahnya harus dihentikan. Tantangan itu pun diterima Sultan Hasanudin.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Bujang Gotri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah