Selain Jembatan, Banjir di Lebak Akibatkan Sejumlah Majlis Taklim, Pesantren, Masjid dan Mushola Rusak

- 11 Oktober 2022, 11:15 WIB
Petugas BPBD saaat membantu kondisi sarana umum yang rusak akibat banjir di Lebak.
Petugas BPBD saaat membantu kondisi sarana umum yang rusak akibat banjir di Lebak. /Biro Adpim Setda Banten

KABAR BANTEN - Banjir bandang yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Lebak menyebabkan sejumlah sarana umum seperti majlis taklim, pondok pesantren dan musala rusak.

Berdasarkan data sementara BPBD Provinsi Banten hingga Senin 10 Oktober 2022, sejumlah sarana umum yang rusak itu yakni Majlis Taklim Al-Kautsar dan Majlis Taklim Nurul Ulum Desa Suwakan Kecamatan Bayah yang rusak ringan.

Kemudian Ponpes Nurul Huda, Majlis Taklim Nurul Huda, Majlis Taklim, Masjid Nurul Jannah, Mushola Abrol yang berada di Desa Mancak Kecamatan Bayah rusak ringan.

Kerugian materil dari bencana banjir bandang itu di antaranya jembatan gantung di Desa Cisuren yang menghubungkan dengan Desa Pasir Gombong rusak berat.

Baca Juga: Banjir di Lebak, Dua Jembatan Putus, Ratusan Rumah Warga di Empat Kecamatan Terendam

Kemudian oprit jembatan Desa Bayah Timur penghubung Desa Cimancak yang juga rusak berat. Jembatan gantung penghubung Desa Cibareno Kecamatan Cilograng dengan Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi yang terputus.

Selanjutnya jembatan penghubung Kp.Cikatomas, Kp.Nangewer Kecamatan Cilograng dimana terdampak pondasinya rusak dan sling jembatanya putus dan kondisinya rusak berat.

Pemerintah Provinsi Banten menyatakan memfokuskan pendataan di masa kedaruratan pasca bencana gempa bumi dan banjir bandang yang menerjang lima Kecamatan di Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta Posting Ponpes yang Hanyut Terbawa Banjir di Lebak, Begini Katanya

Fokus pendataan pada jumlah korban, kerugian materil, serta jumlah bangunan yang rusak akibat bencana. Hingga saat ini, bencana tersebut dalam posisi kedaruratan tingkat Kabupaten.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, secara struktur keuangan Pemprov Banten sudah sangat siap dengan Biaya Tak Terduga (BTT) yang sudah dialokasikan.

Namun hal itu tentu ada tahapannya sesuai dengan regulasi yang ada. Pasalnya, untuk peningkatan penanganan darurat itu tidak bisa dilakukan begitu saja.

“Regulasinya bahwa ada penetapan darurat oleh kabupaten/kota. Bila di antara itu tidak bisa, akan ditetapkan darurat oleh Provinsi untuk kita mendapatkan juga akses ke darurat secara Nasional. Itu langkah-langkah secara aturan yang bisa kita tempuh. Hal itu untuk memastikan bahwasanya Pemerintah hadir,” katanya dalam siaran pers Biro Adpim Setda Banten Senin 10 Oktober 2022.

Baca Juga: Irjen Pol Teddy Minahasa Putra, Mantan Kapolda Banten yang Dipercaya Kapolri Jabat Kapolda Jatim

Dijelaskan, sejak hari pertama terjadinya bencana itu, pihaknya sudah perintahkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten bersama jajaran untuk terjun langsung ke lapangan.

“Laporan kondisi di lapangan dan apa saja yang sudah dilakukan secara berkala selalu saya minta. Sudah kita lakukan berbagai langkah untuk membantu saudara kita yang terkena musibah di sana, dan Alhamdulillah semuanya terkendali,” jelasnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Terbitkan Permendikbudristek No. 50 Tahun 2022 tentang Seragam Sekolah, Begini Aturannya

Terhadap sejumlah korban bencana, Pemprov Banten melalui BPBD Banten sudah menyalurkan bantuan logistik kepada masing-masing korban, serta satu paket perlengkapan bayi, paket kebersihan dan perlengkapan keluarga serta selimut.

Kepada seluruh masyarakat Banten, Al Muktabar mengimbau untuk berhati-hati dan waspada akan tanda-tanda yang diberikan alam seperti hujan lebat yang berpotensi terjadinya banjir.

"Bencana alam tidak bisa diprediksi, namun potensi terjadinya bencana alam itu tetap ada," kata Al Muktabar mengingatkan.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah