Percepatan Penurunan Stunting di Banten, Tenaga Kesehatan Bidan Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan KB

- 14 Oktober 2022, 14:12 WIB
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Dadi Ahmad Roswandi saat meninjau pelayanan KB sebagai salah satu langkah pencegahan stunting di Banten.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Dadi Ahmad Roswandi saat meninjau pelayanan KB sebagai salah satu langkah pencegahan stunting di Banten. /Dokumen BKKBN Banten

KABAR BANTEN – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Dr Dadi Ahmad Roswandi menyampaikan bahwa program KB merupakan salah satu kunci penting dalam percepatan penurunan stunting di Banten.

“Program KB merupakan salah satu kunci penting dalam rangka menurunkan stunting di Banten. Untuk itu, kami berharap tenaga kesehatan hingga bidan dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan KB,” ujarnya.

“Dengan KB, jarak kelahiran dapat dijaga karena kecendruangan anak lahir stunting bisa terjadi apabila jarak kelahiran terlalu dekat dan terlalu banyak,” sambung Dadi Ahmad Roswandi saat menutup pelatihan CTU (Contraception Technology Update) bagi Tenaga Kesehatan serta Bidan Kabupaten Kota dan Provinsi Banten yang diselenggarakan BKKBN Banten, Jumat 14 Oktober 2022.  

Dadi menyampaikan, semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terutama Pasangan Usia Subur (PUS) akan pentingnya perencanaan keluarga memiliki dampak terhadap peningkatan permintaan pelayanan KB.

Hal tersebut, kata dia, harus diimbangi dengan kualitas dan kompetensi para provider terutama para Bidan dalam memberikan layanan kontrasepsi dengan berbagai jenis metode kontrasepsi, khususnya pengunaan kontrasepsi dengan  Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) .

Baca Juga: Percepatan Penurunan Stunting: Dukung BKKBN, Baznas Banten Siap Salurkan Bantuan

Dadi mengatakan, penggunaan Kontrasepsi MKJP, seperti IUD dan Implan memerlukan kompetensi khusus dalam pemasangan maupun pencabutannya sehingga selain memerlukan pengetahuan (kognitif) diperlukan pula kemampuan dan keterampilan (skill) yang khusus.

BKKBN Banten, kata dia, telah melaksanakan pelatihan CTU (Contraception Technology Update) bagi tenaga kesehatan untuk mempersiapkan peserta agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan perilaku sebagaimana yang menjadi tujuan pelatihan berbasis kompetensi ini sehingga mampu berkontribusi penuh pada pelayanan KB di masyarakat khususnya para PUS.

“45 Bidan dari seluruh Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten dilatih menggunakan metode blended untuk simulasi pelayanan kontrasepsi dan dilanjutkan dengan praktik pelayanan kontrasepsi ke calon akseptor,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x