Network
KABAR BANTEN - Merespon bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 lalu, Badan Amil Zakat Provinsi Banten (Baznas Banten) telah mengerahkan Team Baznas Tanggap Bencana (BTB) mulai Rabu 30 November 2022.
Sebanyak 6 personil BTB yang diterjunkan dengan perlengkapan penanganan bencana lengkap.
Mereka terdiri dari personil BTB Banten dan BTB Lebak dan ditempatkan langsung di lokasi-lokasi terdampak bencana yang cukup parah.
"Relawan BTB Banten ditugaskan selama sepekan ini di Cianjur, dan akan diperpanjang jika dibutuhkan," ujar Mulyadi Firdaus, Pimpinan Baznas Banten di hadapan Pimpinan Baznas Cianjur.
Wakil Ketua IV ini datang langsung ke Cianjur dalam rangka mengantarkan relawan BTB Banten dan logistik bantuan yang dibutuhkan.
Selain menerjunkan relawan BTB, Baznas Provinsi Banten terus menggalang dana Zakat Infak dan Sedekah demi turut meringankan beban para korban melalui skema bantuan dana umat Islam.
Untuk bantuan logistik, sejak hari pertama kejadian Baznas Banten sudah menyerahkan bantuan untuk penyintas gempa Cianjur yang berada di Shelter Baznas Se-Provinsi Banten.
Tak hanya itu, Baznas Provinsi Banten juga mendirikan dapur umum yang terletak di Kampung Legok Gede Kecamatan Gegbrong Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Entaskan Kebutaan, Baznas Banten dan Klinik Mata di Pandeglang Buka Program Operasi Katarak Gratis
“Alhamdulillah kami sudah menyampaikan amanat dari para muzaki. Terimakasih sudah menitipkan sebagian hartanya untuk misi kemanusiaan ini Baznas Banten di musibah gempa Cianjur,” kembali Mulyadi berujar di lokasi bencana.
Sementara itu, sejak diterjunkan relawan BTB Provinsi Banten akan bergabung dengan Team BTB Baznas Pusat dan Baznas Jawa Barat serta Cianjur untuk fokus pada upaya penyelamatan korban secara cepat dan tepat demi mengurangi jumlah korban jiwa.
Baca Juga: Puluhan Muallaf Dapat Pembinaan, Baznas Banten: Agar Keimanan dan Ekonomi Kuat
Selain itu memberikan bantuan kebutuhan dasar untuk mengembalikan kemandirian korban.
Berikutnya adalah recovery pasca bancana, dimana berupaya mengembalikan keadaan pada kondisi seperti sebelum terjadi bencana.
Terakhir adalah recontruction atau pembangunan kembali sarana prasarana yang rusak akibat bencana menjadi lebih baik.***
