Namun, beberapa hari ini gelombang di Selat Sunda mulai tinggi, sehingga mereka terpaksa menggantung jaring dan menyadarkan perahunya.
"Memang tadinya masih melaut, tapi yang biasanya seminggu, ini cuma tiga hari, karena gelombangnya tinggi. Sekarang aktivitasnya memantau laut saja," ujarnya.
Sementara itu, Emrator Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Kota Serang Surya Lesmana menjelaskan, selama bulan Desember beberapa wilayah mengalami kondisi cuaca ekstrem.
Sehingga, sebagian besar nelayan tidak melaut dan pasokan ikan menurun.
"Karena cuaca sedang buruk, walaupun memang masih ada beberapa nelayan yang berangkat melaut, tapi tidak bisa menebar jaringan karena arus kencang, sehingga tidak ada tangkapan ikan," ucapnya.
Meski demikian, aktivitas pelelangan dan penimbangan ikan di Karangantu masih berjalan, namun hanya sedikit karena hasil tangkapan nelayan tidak banyak.
"Jadi masih ada aktivitas, cuma sedikit. Misalnya dari satu bagan biasanya dapat 500 kilo atau satu kwintal, kalau sekarang hanya sedikit. Paling hanya dua kapal yang masuk pelelangan, biasanya 30 kapal kalau hari-hari biasa," katanya. ***