Network
CILEGON, (KB).- Operasi yustisi kembali dilakukan tim gabungan Kota Cilegon, Kamis (13/7/2017). Kali ini operasi digelar di Kecamatan Cilegon. Di wilayah tersebut, petugas kembali mendapati pasangan mesum di rumah kontrakan dan kios.
Tiga pasangan bukan muhrim kedapatan tidur di kamar yang sama, mereka tidak bisa menunjukkan surat nikah kepada para petugas. Saat itu, operasi yustisi digelar di Kelurahan Bendungan, Ketileng, dan Ciwaduk.
Petugas, terdiri atas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon, Kepolisian Resor (Polres) Cilegon, serta Komando Distrik Militer (Kodim) 0623 Cilegon menyisir kamar-kamar kos.
Sasaran mereka, adalah penghuni yang tidak memiliki dokumen kependudukan. Selain itu, juga melakukan pemeriksaan narkoba melalui tes urine.
Kepala Seksi (Kasi) Penegakkan Perundang-undangan pada Satpol PP, Chairul Hasan mengatakan, pada operasi yustisi di Kecamatan Cilegon yang terjaring relatif sedikit. Padahal, biasanya di Kecamatan Cilegon pihaknya seringkali menjaring banyak penghuni kontrakan dan kos tanpa dokumen kependudukan.
"Penghuni kontrakan dan kos yang terjaring hanya ada 66 orang. Kami juga mendapatkan tiga pasang muda-mudi yang diduga mesum," katanya di Kantor Kecamatan Cilegon.
Ia menuturkan, puluhan warga yang terjaring merupakan para penghuni yang tidak memiliki identitas jelas. Mereka kemudian digiring ke Kantor Kecamatan Cilegon untuk dilakukan pendataan dan dibuatkan kartu domisili Kecamatan Cilegon.
"Ini juga bentuk pengawasan terhadap potensi tindak kejahatan. Siapa tahu ada penghuni kos yang berprofesi sebagai pengedar narkoba atau yang lainnya, makanya didata," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Pemberantasan Narkoba pada BNNK Cilegon, Sri Ekowati menuturkan, pada operasi tersebut, pihaknya memeriksa 40 penghuni rumah kontrakan dan kos. Namun, tidak ada seorang juga yang positif narkoba.
