Seluruh warga Suku Baduy tidak pernah bertanya berulang kali terkait larangan-larangan yang telah ditetapkan oleh para leluhur, inilah salah satu hal yang membuat Baduy menjadi suku yang tidak pernah merasakan penjajahan.
“Kami itu taat dengan adat, kalau sudah dibilang tidak boleh, ya tidak boleh,” katanya.
Baca Juga: Tempat Wisata Kolam Renang Cikarelek Ciomas Kabupaten Serang Banten, Wisata Air Asli Pegunungan
Salah satunya adalah larangan untuk tergoda dengan dunia luar, dimana seluruh warganya tidak boleh menggunakan alat-alat modern.
Khususnya warga Baduy Dalam, penduduknya yang memiliki ciri khas berbaju putih ini tidak boleh berinteraksi terlalu banyak dengan dunia luar.
“Sejak dulu, warga Baduy Dalam tidak terlalu banyak berinteraksi dengan dunia luar,” ujarnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 3 Januari 2023: Hari Menguntungkan, Scorpio dan Sagitarius, Lakukan Pendekatan
Gara-gara hal tersebut, jarang sekali warga diluar Kanekes yang melihat keberadaan warga Baduy, khususnya Baduy Dalam.
Dimana kampung yang disebut Baduy Dalam saat ini hanya tiga, yakni Kampung Cikeusik, Cikertawarna, dan Cibeo.
“Kalau yang disebut Baduy Dalam, hanya tiga kampung itu. Kampung saya paling dekat dengan tiga kampung Baduy Dalam,” tutur Jaro Pulung.