Network
KABAR BANTEN - Ratusan karyawan pabrik sepatu terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Kecamatan Kibin Kabupaten Serang di PHK.
Diduga PHK tersebut dilakukan karena kuota PHK sukarela yang sebelumnya dibuka pabrik sepatu terbesar di Asia Tenggara itu tak terpenuhi 1.600 orang.
Para karyawan pabrik sepatu yang di PHK dengan rata-rata masa kerja dibawah dua tahun itu kemudian minta perlindungan pada serikat.
Baca Juga: Syok, Karyawan Pabrik Sepatu Terbesar di Asia Tenggara Kurang Dua Tahun Turut di PHK
Sekretaris PUK KSPN kawasan industri Nikomas Gemilang Hidirmansyah mengatakan, sebelumnya PT Pouchen Indonesia melakukan program pengunduran diri sukarela, namun dari kuota 1.600 tidak tercapai.
Akhirnya perusahaan melakukan efisiensi pada karyawan yang masa kerjanya dibawah dua tahun.
Kemudian menyikapi hal itu, karyawan PT Pouchen Indonesia mendatangi serikat pekerja terbesar di perusahaan. Sebab mereka menolak di PHK.
Kemudian karyawan itu juga menolak hitungan pesangon yang diberikan perusahaan.
Sebab jika merujuk pada PKB lama pesangon yang diberikan dua kali upah, sedangkan saat ini manajemen perusahaan menerapkan pesangon satu kali upah.
Ia mengatakan satu kali upah artinya satu kali gaji. Sedangkan yang diefisiensikan berupa PHK adalah karyawan yang masa kerjanya baru satu atau dua tahun. Sehingga yang didapat mereka akan kecil.
