PT CAP Berdayakan Industri Pengolahan Sampah Masaro

- 10 September 2019, 14:00 WIB
Chandra Asri
Chandra Asri /

CILEGON, (KB).- PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program Industri Pengolahan Sampah Manajemen Sampah Zero (IPS Masaro) yang berlokasi di Lingkungan Serdang, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

Community Relation PT CAP Wawan Mulyana mengatakan, industri pengolahan sampah tersebut, merupakan program pemberdayaan masyarakat perusahaan CAP yang memiliki daerah operasi di Cilegon.

“Program ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan membangun masyarakat di Lingkungan Cilegon dan Banten sekaligus menerapkan konsep pengelolaan sampah terpadu,agar permasalahan sampah organik maupun sampah plastik dapat ditangani dengan baik di tingkat rumah tangga,” katanya, Senin (9/9/2019).

Ia menuturkan, IPS Masaro mampu mengelola sampah secara menyeluruh, sehingga semua sampah dapat didayagunakan dan dikelola tanpa sisa, sehingga tidak memerlukan tempat pengumpulan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA).

Kapasitas pelayanannya mampu mengolah sampah swadaya dari 1.000 kepala keluarga. Proses pengolahanya didukung seluruh warga masyarakat dengan cara melakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing sesuai dengan tempat sampah yang disediakan.

Sampah yang sudah terpilah akan diambil oleh IPS Masaro pada jadwal yang sudah ditentukan untuk diproses menjadi produk-yang bernilai ekonomi. “Atas partisipasi masyarakat memilah sampahnya, IPS Masaro memberikan insentif berupa kupon belanja disesuaikan dengan jumlah dan jenis sampah yang disetor,” ujarnya.

Sampah organik, ucap dia, diproses menjadi pupuk cair dan media tanam, sedangkan sampah nonorganik yang masih mempunyai nilai ekonomi diproses menjadi bahan daur ulang dan dijual kepada industri daur ulang.

Sisa sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dibakar di insinerator dengan kapasitas 10 ton per hari yang panasnya dimanfaatkan untuk pemrosesan plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) melalui pirolisator. BBM yang dihasilkan digunakan untuk bahan bakar kendaraan pengangkut sampah, mesin peralatan, dan dijual.

Dari tiga unit pirolisator, terdapat dua unit yang menggunakan energi panas dari insinerator sampah dan satu unit merupakan inovasi pirolisator berbahan bakar gas yang efektif dan hemat bahan bakar dari siswa Jakarta International School, kelas 12, John Lieman Junghans yang peduli terhadap pengelolaan sampah terutama sampah plastik.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah