Petani di Serang Banten Keluhkan Pupuk Subsidi, Begini Tanggapan Mentan Syahrul Yasin Limpo

- 8 Februari 2023, 21:19 WIB
Menteri pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo didampingi PJ Gubernur Banten Al Muktabar saat panen padi di Desa Sujung Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten, Rabu 8 Februari 2023.
Menteri pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo didampingi PJ Gubernur Banten Al Muktabar saat panen padi di Desa Sujung Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten, Rabu 8 Februari 2023. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin/

Petani padi lainnya dari Desa Linduk Kecamatan Tirtayasa Ifat mengatakan pupuk yang diberikan pada padi saat ini tidak maksimal.

Sebab ketersediaannya minum, sehingga petani terpaksa harus menggunakan pupuk non subsidi dengan harga dua kali lipat.

"Kalau normal per hektare itu 5 kuintal, dan pemerintah hanya berikan subsidi untuk 2 kuintal," ujarnya.

Baca Juga: Geger Cilegon, Perlawanan Rakyat Banten Terhadap Kolonial Belanda

Ia mengatakan seharusnya jika ingin hasilnya bagus, ketersediaan pupuk dipenuhi.

Ifat merinci, kebutuhan modal untuk tanam padi mulai dari traktor hand combine harus sewa dengan biaya Rp1,5 juta per hektare

Kemudian biaya beli cangkul Rp500 ribu, tandur borongan mulai dari cabut benih sampai tanam Rp1,7 juta. Selanjutnya untuk biaya ngoyos atau bersihkan rumput per hektare Rp2 juta, biaya pupuk 5 kuintal. Untuk pupuk subsidi per kuintal Rp230 ribu, namun untuk non subsidi Rp600 ribu.

Selain itu ada pula biaya yang dikeluarkan untuk membasmi penyakit dan hama dengan menyemprotkan pestisida.

"Kalau benar untuk pestisida sekitar arp2 juta per hektare. Banyak modalnya," ucapnya.

Karena pupuk mahal saat ini, banyak orang yang punya uang kemudian membeli pupuk dengan jumlah besar dan dijual secara kredit ke petani.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x