PHK Pabrik Sepatu Terbesar di Asia Tenggara Kabupaten Serang Masih Terjadi, Wabup Serang: Kalau Bisa Distop

- 10 Februari 2023, 10:51 WIB
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa memberikan penjelasan kepada Kabar Banten terkait PHK karyawan pabrik sepatu terbesar di Asia Tenggara.
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa memberikan penjelasan kepada Kabar Banten terkait PHK karyawan pabrik sepatu terbesar di Asia Tenggara. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN - PHK karyawan pabrik sepatu terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Kecamatan Kibin Kabupaten Serang masih terus terjadi hingga saat ini.

Bahkan terbaru, pabrik sepatu terbesar di Asia Tenggara di Kabupaten Serang itu membuka PHK sukarela untuk 1.800 orang karyawan.

Berdasarkan informasi PHK sukarela di Pabrik Sepatu Terbesar di Asia Tenggara itu malah akan terus dibuka untuk beberapa kuota lainnya.

Baca Juga: Begini Kelanjutan Pembangunan Gedung Puspemkab Serang 2023, Ada Tiga Gedung yang Akan Dibangun

Kondisi PHK yang terus terjadi di pabrik sepatu terbesar di Asia Tenggara tersebut menjadi perhatian Pemkab Serang.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, adanya penambahan kasus PHK menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Serang.

Bagaimana agar PHK tersebut tidak berdampak terlalu besar bagi pengangguran di masyarakat Kabupaten Serang.

"Kita lagi susun strategi walaupun tidak bisa menjawab 100 persen akibat PHK itu minimal bisa selesai 20-30 persen, kita harus adakan pelatihan, kita harus susun programnya untuk menyelamatkan mereka," ujar Wabup Serang Pandji Tirtayasa kepada Kabar Banten, Jumat 10 Februari 2023.

Agar kata dia, masyarakat yang tadinya kuli dan di PHK bisa menjadi enterpreneur, wirausaha, pelaku UMKM dan pelaku pertanian tergantung minat mereka.

"Karena kita tidak berharap masyarakat Kabupaten Serang menjadi kuli-kuli industri harus jadi enterpreneur," ucapnya.

Baca Juga: Tes Psikologi: 8 Pertanyaan Sederhana Ini Bisa Ketahui Cara Jitu Melupakan Mantan

Menurut dia pelatihan yang disiapkan disesuaikan dengan minat karyawan tersebut di bidang apa.

"Ini sedang kita rumuskan bagaimana model-model pelatihan seperti apa, tempatnya dimana, berapa hari dan berapa out come dan outputnya seperti apa," katanya.

Disinggung komunikasi dengan perusahaan, Pandji mengatakan, komunikasi terus dilakukan. Namun demikian pihaknya tidak bisa menekan.

Sebab PHK itu dilakukan karena kondisi ekonomi perusahaan yang memaksa harus melakukan PHK.

Baca Juga: Miliki Keindahan Alam Memukau, Ini Rekomendasi Tempat Wisata Yogyakarta yang Unik dan Populer

"Walau pun kita mengadakan pendekatan-pendekatan kalau bisa rem lah di stop lah pemberhentian itu. Tapi mereka akan menjelaskan secara realistis bahwa kondisi ekonomi lagi kurang bagus buat mereka," tuturnya.

Oleh sebab itu yang bisa dilakukan Pemkab saat ini mendorong agar mantan karyawan bisa menjadi pelaku UMKM.

"Karena pilar ekonomi yang paling kuat itu UMKM. Dorong lah mereka menjadi pelaku UMKM," ucapnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x