Tolak Pemindahan Bus di Kadubanen, Puluhan Awak Bus Datangi Dishub Pandeglang

- 8 April 2020, 06:45 WIB
Ilustrasi-Demo3
Ilustrasi-Demo3 /

PANDEGLANG, (KB).- Sekitar 50 orang pemilik dan pengurus bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Jurusan Labuan-Jakarta asal Pandeglang mendatangi Kantor Dishub Pandeglang di Jalan AMD Cipacung, Pandeglang, Selasa (7/4/2020) pukul 08.00 WIB.

Mereka datang ke Dishub dengan membawa puluhan awak Bus Murni Putih, Bus Murni Jaya dan Bus Asli Prima menyampaikan sikap penolakan atas rencana pemindahan pemberangkatan dan pemberhentian bus AKAP yang dipusatkan di Terminal tipe C Kadubanen, Pandeglang selama masa darurat Covid-19.

Sebab, pemindahan bus yang dipusatkan di Kadubanen membuat usaha jasa transportasi bus menjadi lumpuh. Kedatangan para pemilik dan pengurus bus diterima langsung oleh Kepala Dishub Pandeglang Tatang Muhtasar bersama sekretarisnya dan para kepala bidang angkutan lalu lintas.

Hadir dalam pertemuan tersebut Lima (Korsapel Terminal Labuan) H. Emus Mustagfirin (Ketua Organda Banten), Uung Humaedi (Perwakilan Bus Murni Putih), H. Subandi (Perwakilan Bus Murni Jaya), H. Dedi (Pengurus Bus Asli Putih), Nana (Paguyuban Bus Murni Jaya) dan Suganda (Paguyuban Us Asli Prima).

Dalam audiensi tersebut terungkap, para pemilik dan pengurus bus AKAP tidak setuju dengan kebijakan pemindahan pemberangkatan dan pemberhentian moda transportasi dilokuskan di Kadubanen.

"Iya, kami menyatakan penolakan atas rencana pemindahan pemberangkatan dan pemberhentian moda transportasi di Terminal Kadubanen. Pertama, jarak tempuh lebih pendek dan otomatis tarif penumpang berkurang dari Rp 30.000 Labuan-Jakarta menjadi Rp 25.000 (Kadubanen-Jakarta). Sedangkan pos-pos penumpang kami adalah penumpang Serang-Labuan," kata H.Dedi, pengurus Bus Asli Prima yang diamini H. Subandi pengurus Bus Murni Jaya.

Selain itu, kata Dedi, selama masa darurat Covid -19 sangat berdampak terhadap pendapatan angkutan tranportasi bus. Sebab, saat ini penumpang sepi karena cemas dengan pemeriksaan suhu tubuh dalam penanganan dan pencegahan virus corona.

"Sebetulnya kami mendukung soal pencegahan Covid-19, namun jangan sampai membuat mati perekonomian para pelaku jasa transportasi, khususnya bus AKAP. Kami juga tidak setuju dengan pemindahan moda transportasi dari bus ke transportasi lain," ujar Dedi.

Menanggapi penolakan tersebut, Kepala Dishub Pandeglang Tatang Muhtasar akan menampung aspirasi masyarakat dari pemilik dan pengurus bus AKAP. Meski demikian, kata dia, Dishub hanya menjalankan fungsinya hanya memfasilitasi.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah