Umsaro (55), seorang pelaku UMKM batik canting Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya merasa kewalahan melayani permintaan konsumen sejak satu bulan terakhir hingga mendongkrak pendapatan ekonomi.
Permintaan konsumen itu kebanyakan yang memiliki butik, juga desainer busana dan masyarakat umum. Mereka dari kalangan masyarakat umum itu setelah melihat dari media sosial.
Motif Unik
Konsumen tertarik Batik Lebak itu, karena memiliki 12 motif unik dibandingkan dengan batik lain di Tanah Air.
Motif Batik Lebak itu dinilai unik, karena menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Badui yang cinta terhadap alam.Karena itu, batik lokal didominasi gambar lukisan alam, seperti huma juga rumah pangan atau leuit.
"Kami hari ini melayani permintaan konsumen dari Tangerang, Serang, Jakarta, dan Bandung dengan jumlah cukup banyak," kata Umsaro
Begitu juga Yusuf, pengelola Rumah Batik Lebak Sehati mengatakan permintaan konsumen kembali meningkat dari 20 potong kini menjadi 250 potong/bulan dengan omzet Rp35 juta dibandingkan dua tahun sebelumnya Rp5 juta/bulan.
Konsumen di sini sebagian besar dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), BUMN, dan BUMD.
Produksi batik lokal memiliki 12 motif, antara lain motif Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, Kahirupan Baduy, Leuit Sijimat, Rangkasbitung, Caruluk Saruntuy, Lebak Bertauhid, Angklung Buhun, Kalimaya, dan Sadulur.