Network
SERANG, (KB).- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mulai ancang-ancang bahas perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020. Saat ini pemprov masih menghitung ulang kemampuan anggaran terutama yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Nanti akan dihitung ulang. Nanti kita lihat perkembangan penerimaan daerah sampai desember sampai berapa. Sifatnya masih prediksi,” kata Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Banten Muhtarom, belum lama ini.
Ia mengatakan, perubahan APBD TA 2020 saat ini baru sebatas pembahasan pra internal dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Belum dilakukan pengambilan langkah. Kami melihat kemampuan keuangan, melihat perkembangan pendapatan daerah ini kan masih terus bergerak. Kami melihat kekuatannya seperti apa,” kata mantan Asisten Daerah II Pemkot Tangerang ini.
Ia mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap pendapatan daerah. Oleh karena itu hal tersebut juga akan memengaruhi postur APBD Banten.
“Kalau sekarang pendapatan berperangaruh ya secara otomatis akan berpengaruh signifikan (terhadap APBD),” kata pejabat hasil lelang jabatan ini.
Ia mengatakan, pada perubahan APBD 2020 juga sekaligus untuk mengalokasikan anggaran belanja tak terduga (BTT) penanganan Covid-19.
“Refocusing tahap empat itu ya sekalian dengan anggaran perubahan. Proyeksi sementara malah lebih kecil dari hasil refocusing tahap tiga atau dari total APBD,” kata dia.
Diketahui, APBD 2020 murni Pemprov Banten sebelumnya ditetapkan Rp 13,214 triliun. Namun, target pendapatan Pemprov Banten tahun 2020 mengalami defisit sekitar Rp 1,79 triliun karena pendemi Covid-19. (RI)*
