Ia mengatakan, dari lima kategori tahun ini yang ditetapkan Kemenparekraf ada daya tarik pengunjung, ada home stay dan toilet, souvernir, digital dan kreatif ada kelembagaan desa wisata dan CHSE.
"Di Kabupaten Serang, desa yang didaftarkan semua punya lima kategori ini. Terserah penilaian panitia. Mudah-mudahan desa ini ada salah satunya yang terpilih jadi 50 besar," katanya.
Saat ini dari bidang destinasi terus ke desa wisata untuk melihat kesiapan desa ikut ADWI. Kekurangan dan kelebihan apa diungkapkan, kemudian penataan kelembagaan sesuai dengan lima kategori terus didorong oleh bidang destinasi.
"Sehingga berharap tanggal 26 Februari sudah semua desa melengkapi kebutuhan yang diharuskan jadi persyaratan lomba desa wisata. Pengumuman nanti biasa dikabarkan lewat jadesta di sana ada pengumuman misalnya dari 5000 jadi 1000, jadi 700 itu ada di jadesta," ucapnya.
Dengan demikian desa wisata yang masuk ADWI harus masuk Jadesta lebih dulu.
Ia berharap dengan dorongan stakeholder termasuk media dan akademisi bisa membantu desa wisata mewakili Banten di tingkat nasional.
"Karena kalau lihat potensi sebetulnya tidak kalah dengan tempat lain dari sisi apapun di lima kategori ada," katanya.***