Kabupaten Pandeglang Topang 36 Persen Produksi Padi Provinsi Banten dan 1 Persen Nasional

- 28 Februari 2023, 16:58 WIB
Panen raya padi di Desa Bojen Wetan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Senin 27 Februari 2023. Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid mengatakan Kabupaten Pandeglang topang 36 persen produksi padi Banten.
Panen raya padi di Desa Bojen Wetan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Senin 27 Februari 2023. Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid mengatakan Kabupaten Pandeglang topang 36 persen produksi padi Banten. /Dokumen Biro Adpim Pemprov Banten

 

KABAR BANTEN – Produksi padi Kabupaten Pandeglang disebut menopang atau berkontribusi sebesar 36 persen dari produksi padi keseluruhan Provinsi Banten.

 

Selain keseluruhan Provinsi Banten, dengan angka produksi tersebut, Kabupaten Pandeglang juga disebut berkontribusi sebesar 1 persen terhadap produksi padi Nasional.

Kepala Dinas Pertanian atau Kadistan Provinsi Banten, Agus M Tauchid menyampaikan bahwa Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu sentra beras di Provinsi Banten. Bahkan untuk tingkat nasional, Kabupaten Pandeglang telah berkontribusi hampir mencapai 1 persen.

"Untuk di Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang sebagai kontributor terbesar hampir 36 persen. Bisa kita sampaikan Pandeglang menjadi sentra besar beras yang memiliki posisi strategis," kata Agus saat menghadiri kegiatan panen raya padi di Desa Bojen Wetan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Senin 27 Februari 2023.

Baca Juga: Puncak Panen Raya Padi Maret Ini, Petani Lebak Pastikan Raup Untung

Terkait panen raya yang dihadiri Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar itu sendiri, kata Agus, pada bulan Februari ini luas lahan panen di Kecamatan Sobang adalah seluas 492 hektar.

Sementara luas lahan panen di Kabupaten Pandeglang pada Februari ini adalah seluas 18.609 hektar.

“Luas panen Februari Provinsi Banten sendiri 65.098 hektar,” kata Agus.

Dengan luasan lahan panen tersebut, lanjut Agus, produksi GKG atau gabah kering giling Kabupaten Pandeglang pada bulan Februari ini adalah 97.695 ton atau 61.773 ton beras.

Sementara secara keseluruhan produksi GKG Provinsi Banten pada bulan Februari ini mencapai 341.763 ton atau 216.097 ton beras.

 

Agus mengatakan untuk menjaga dan meningkatkan hal tersebut dibutuhkannya penguatan pada hulu dan hilir yang dilakukan bersama-sama.

"Maka dibutuhkan kekuatan agar ekosistem gabah di Banten dapat berjalan baik. Sehingga harapan cadangan beras di Banten dapat dikuasai," tandasnya.

Baca Juga: Petani Banten Panen Padi, Dinas Pertanian Banten Jelaskan Rincian Ini

Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, sektor pangan merupakan hal yang mendasar bagi kehidupan, sehingga sektor pangan saat ini menjadi salah satu konsentrasi Pemerintah.

"Beberapa hari lalu kita rapat bersama Pemerintah Provinsi seluruh Indonesia, dan salah satu arahannya untuk menggiatkan segala hal dalam pembangunan. Salah satu yang digiatkan yaitu berkaitan dengan ketahanan pangan," katanya.

Selanjutnya, Al Muktabar berharap ke depannya terkait persoalan hulu dan hilir pada sektor pangan dapat saling menguatkan, sehingga dapat diwujudkannya ketahanan pangan hingga daulat pangan.

"Tentu kita berharap agar petani juga dapat menatakelolakan hasil panennya ini. Karena hulu dan hilir untuk menjaga ketahanan pangan kita," imbuhnya.

Selain itu, Al Muktabar menyampaikan untuk mewujudkan hal itu semua dibutuhkannya peran semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat pada umumnya.

"Kita harus bergotong royong, dengan bergotong royong itu menjadi cerminan tata kelola Pemerintah dan masyarakat untuk kompak, sehingga kita memiliki kemampuan," jelasnya.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah