Dihadirkannya pihak kepolisian dalam agenda tersebut juga untuk menekankan pada para penerima dana baik desa maupun kelompok masyarakat untuk lebih berhati-hati menggunakan anggarannya.
"Supaya mereka bisa mengetahui risiko-risiko yang terjadi jika terjadi penyelewengan anggaran. Penekanannya itu saja," ucapnya.
Baca Juga: Pendaftaran SPAN PTKIN 2023 Diperpanjang Sampai Pukul 16.00 WIB, Jangan Ketinggalan!
Ronny mengatakan, kecamatan yang mendapat bantuan tersebut yakni Jawilan, Petir, Carenang, Binuang, Cikeusal, Gunungsari, Bojonegara, Waringinkurung, Cikande dan Baros.
"Anggarannya satu paket per titik Rp430-500 juta. (Kebutuhan air bersih) Masih banyak apalagi di wilayah timur masih banyak," katanya.
Ia mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut masyarakat yang menerima dana.
Satu titik disyaratkan dapat memenuhi 50 KK atau SR. Diharapkan program tersebut bisa efektif digunakan pada Juni mendatang.
"Efektif bisa digunakan lama pelaksanaan tiga bulan, kalau misalkan mulai April berarti Juni sudah bisa dimanfaatkan," ucapnya.
Ronny mengatakan, untuk titik yang dibangun karena sistem swakelola maka semua didasarkan pada kesepakatan mufakat masyarakat.
Sehingga kelompok masyarakat didampingi fasilitator dan dibina kepala desa melakukan musyawarah di awal dengan masyarakat. Tujuannya menentukan mana titik yang bisa dipasang.