Network
KABAR BANTEN - Eka Hospital di Serpong Tangerang Banten kini memiliki layanan ICIR atau Immunocompromised Isolation Room.
Terkait layanan ICIR atau Immunocompromised Isolation Room pada Eka Hospital di Serpong Tangerang Banten ini, adalah layanan ruangan isolasi steril bertekanan positif yang dirancang khusus untuk proses pengobatan kemoterapi pada pasien kanker darah.
Eka Hospital di Serpong Tangerang Banten ini pun secara resmi mengoperasikan layanan ICIR atau Immunocompromised Isolation Room, Kamis 9 Maret 2023.
Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group drg Rina Setiawati mengatakan penggunaan ruangan ICIR diklaim dapat membantu pasien terhindar dari risiko terkena infeksi penyakit lain di saat tubuh sedang rentan setelah proses kemoterapi.
“Ruang ini dibuat bertekanan positif sehingga menghindari risiko infeksi dari virus, bakteri dan jamur,” kata Rina di Serpong, Tangerang, Kamis 9 Maret 2023. Dalam kegiatan peluncuran layanan ICIR atau Immunocompromised Isolation Room, dirinya mengungkapkan ruangan ICIR ini menjadi salah satu layanan yang dibutuhkan ketika seseorang sedang mengalami pengobatan kanker darah.
Dimana menurutnya, ruang ICIR tak hanya bagi pasien yang melakukan kemoterapi saja, tapi bisa digunakan untuk ruang transplantasi.
“Perbedaannya dengan ruang isolasi pada umumnya adalah ini merupakan ruangan untuk imunitas menurun bagi pasien yang melakukan kemoterapi, jadi ruangannya khusus dan benar-benar steril," tutur Rina.
Chairman Eka Tjipta Widjaja Cancer Center (ETWCC) dr. Sonar Soni Panigoro menjelaskan sebagai pusat layanan kanker, kedepannya ETWCC akan terus menggunakan teknologi modern dan canggih serta alat-alat yang komprehensif dalam prosedur penanganan kesembuhan pasien kanker.
Dimulai dari pendeteksian awal seperti pemeriksaan Patologi Anatomi (PA) dengan hasil same day yang akan mempercepat diagnosis kanker. Selain itu penggunaan Positron Emission Tomography (PET) Scan dan Genetic Testing guna menambah validitas deteksi sel kanker pada tubuh.
Eka mengatakan, pelayanan terpadu kanker darah bagi pasien yang termasuk dalam tiga kelompok besar kanker darah seperti Leukemia, Limfoma dan Multiple Myeloma juga tersedia di Eka Hospital. Selain itu, sulit dan mahalnya penanganan kanker darah menyebabkan tidak semua rumah sakit di Indonesia, bahkan di kota-kota besar di pulau Jawa, seperti Jakarta, mampu melakukannya.
“Namun, Eka Hospital menyediakan pelayanan terpadu dengan sarana dan prasarana yang canggih serta tim dokter yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan tergabung dalam Multi Disciplinary Team (MDT) yang solid dengan SDM yang profesional,” tegasnya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik dr. Cosphiadi Irawan menambahkan bahwa pasien kanker darah dengan kemoterapi agresif dirawat di ruang perawatan ICIR ini guna menghindari risiko terjadinya infeksi virus, bakteri dan jamur karena kemoterapi agresif dapat menurunkan sistem imunitas tubuh.
Sebagai ruangan isolasi bagi pasien kanker darah dan untuk transplantasi, ICIR dilengkapi penyaringan udara bertekanan positif dengan menggunakan HEPA Filter, sehingga menghasilkan kualitas udara dan ruangan dengan partikel kuman patogen yang rendah sesuai standar baku dari Kementrian Kesehatan.
Selain itu, menurutnya, ruangan tersebut juga dilengkapi dengan sistem tata udara yang dapat menjamin sterilitas ruangan dengan mekanisme proses pemanasan (Heating), ventilasi (Ventilation), dan penyejuk udara. "Selama perawatan intensif di dalam ICIR, pasien akan mendapatkan pemantauan ketat," papar Cosphiadi.
Masih kata dia, bahwa pasien akan menjalani persiapan perawatan, meliputi pemeriksaan penunjang dan konsultasi dokter spesialis terkait untuk memastikan tidak adanya infeksi.
Selain itu, sebagai wujud meningkatkan layanannya terutama bagi pasien kanker, kedepannya Eka Hospital akan menghadirkan terapi proton, yakni terapi radiasi eksternal menggunakan proton berenergi tinggi untuk mengecilkan tumor dan membunuh sel kanker.
Terapi proton merupakan penanganan pasien kanker dalam mengurangi efek samping yang umumnya dialami pada radioterapi konvensional.
Sistem ini bekerja dengan cara menembakkan sinar proton tepat di lokasi tumor, di mana partikel ini melepaskan energinya tanpa mengenai anggota tubuh lainnya.
“Terapi proton jauh lebih aman dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien selama terapi radiasi dijalankan,” pungkasnya. ***
