"Ketika anak diminta story telling harus ada buku yang menunjang. Jadi perpustakaan juga harus sediakan buku untuk menunjang anak menjadi referensi mereka dalam mengerjakan PR. Terus guru juga tidak bosan untuk mendengar anaknya bercerita," ucapnya.
Oleh karena itu kata dia kolaboraksi salam metode pendidikan terdiri dari guru yang paham, perpustakan yang menyediakan sarpras urusan buku terbaru, juga ditunjang orang tua yang mau sama sama belajar.
"Kalau mau berubah harus kolaboraksi dari unit keluarga, kemudian tercipta story telling untuk destinasi wisata. Kalau semua tidak terjalin tidak akan ada perubahan. Mari kita ikhtiar untuk berkolaboraksi karena kalau perubahan aksi tidak butuh uang," katanya. ***