KABAR BANTEN- Sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Pandeglang menilai teknis belajar ganjil genap tatap muka tidak efektif, karena masih banyak orang tua siswa yang merasa kebingungan dengan nomor absensi murid.
Dari pantauan di lapangan, beberapa sekolah dasar secara protokol kesehatan sudah diterapkan, namun untuk masalah efektifitas belajar siswa belum sepenuhnya dilaksanakan, karena masih banyak yang kebingungan soal masuk sekolah yang ditetapkan oleh pemerintah.
Salah seorang guru Kelas VI SDN Pandeglang 1, Ratu Anita mengatakan, di sekolahnya untuk sementara tidak menerapkan ganjil genap, namun menerapkan sistem bagi shift ke dalam dua shift.
Baca Juga: Pendidikan Pesantren Lebih Minim Risiko Covid-19
"Kalau di SD Pandeglang1 tidak menerapkan sistem ganjil genap, pada intinya kita ingin menyampaikan bahwa masalah mekanisme tatap muka menerapkan bagi dua shift, kalau ganjil genap itu banyak orang tua siswa yang pusing katanya, makanya kita itu membagi dua shift saja," katanya saat ditemui di SDN Pandeglang 1, Senin 10 Agustus 2020.
Ia memastikan untuk porses belajar mengajar sudah betul-betul menerapkan protokol kesehatan, adapun masalah efektivitas pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka tersebut dinilai masih belum efektif, karena bobot kurikulum yang dirampingkan.
"Persoalan efektif atau tidaknya, itu kan baru uji coba masuk kelas. Jadi belum bisa dikatakan efektif atau tidak, namun respon dari para siswa sangat antusias anaknya berharap bisa tatap muka di sekolah. Kalau untuk kurikulumnya itu kan dari pemerintah pusat mengatur untuk tidak memadatkan pelajarannya," ujarnya.
Baca Juga: Kabupaten Serang Jadi Zona Kuning Covid-19, Pemkab Tunggu Arahan Pusat Buka Lembaga Pendidikan