Sistem Belajar Ganjil Genap Kurang Efektif

- 10 Agustus 2020, 15:51 WIB
Hari pertama belajar tatap muka,  siswa SD di Pandeglang  tampak semangat bisa belajar di ruang kelas, Senin 10 Asgustus 2020. 
Hari pertama belajar tatap muka,  siswa SD di Pandeglang  tampak semangat bisa belajar di ruang kelas, Senin 10 Asgustus 2020.  /Ade Taufik/

 

KABAR BANTEN- Sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Pandeglang menilai teknis belajar ganjil genap tatap muka tidak efektif, karena masih banyak orang tua siswa yang merasa kebingungan dengan nomor absensi murid.

Dari pantauan di lapangan, beberapa sekolah dasar secara protokol kesehatan sudah diterapkan, namun untuk masalah efektifitas belajar siswa belum sepenuhnya dilaksanakan, karena masih banyak yang kebingungan soal masuk sekolah yang ditetapkan oleh pemerintah.

Salah seorang guru Kelas VI SDN Pandeglang 1, Ratu Anita mengatakan, di sekolahnya untuk sementara tidak menerapkan ganjil genap, namun menerapkan sistem bagi shift ke dalam dua shift.

Baca Juga: Pendidikan Pesantren Lebih Minim Risiko Covid-19

"Kalau di SD Pandeglang1  tidak menerapkan sistem ganjil genap, pada intinya kita ingin menyampaikan bahwa masalah mekanisme tatap muka menerapkan bagi dua shift, kalau ganjil genap itu banyak orang tua siswa yang pusing katanya, makanya kita itu membagi dua shift saja," katanya saat ditemui di SDN Pandeglang 1, Senin 10 Agustus 2020.

Ia memastikan untuk porses belajar mengajar sudah betul-betul menerapkan protokol kesehatan, adapun masalah efektivitas pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka tersebut dinilai masih belum efektif, karena bobot kurikulum yang dirampingkan.

"Persoalan efektif atau tidaknya, itu kan  baru uji coba masuk kelas. Jadi belum bisa dikatakan efektif atau tidak, namun respon dari para siswa sangat antusias anaknya berharap bisa  tatap muka di sekolah. Kalau untuk kurikulumnya itu kan dari pemerintah pusat  mengatur untuk tidak memadatkan  pelajarannya," ujarnya.

Baca Juga: Kabupaten Serang Jadi Zona Kuning Covid-19, Pemkab Tunggu Arahan Pusat Buka Lembaga Pendidikan

Ia menjelaskan, untuk teknis pembagian waktu tatap muka  dalam satu hari semua kelas masuk, hanya di bagi jam sampai waktu zuhur. "Jadi teknisnya itu dari kelas rendah  masuk pukul  07.00-08.00. Nanti  masuknya secara bergantian. Untuk  satu kelas itu maksimal  40 siswa," katanya.

Sementara itu, Kepala Dindikbud Pandeglang, Taufik Hidayat menuturkan, pihaknya membuat pola ganjil genap tersebut untuk menjalankan mekanisme pembelajaran tatap muka, namun dalam pelaksanaannya diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi mulai tatap muka dengan menerapkan sistem ganjil genap, untuk kelas ganjil itu kelas 1,2 dan 3 masuk selama tiga hari dari  Senin sampai Rabu. Sisanya baru kelas genap, yakni kelas 4,5 dan kelas 6. Bagi siswa yang tidak memiliki masker akan disediakan sekolah dari dana BOS," ujarnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x