Dua OPD Pemprov Banten Diminta Bergerak Atasi Kenaikan Harga Telur Ayam

- 29 Mei 2023, 13:34 WIB
Konsumen saat membeli telur ayam di salah satu pasar di Banten
Konsumen saat membeli telur ayam di salah satu pasar di Banten /Dokumen/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Harga telur ayam masih mahal, pada Jumat 26 Mei 2023 harganya mencapai Rp31 ribu lebih per kilogram. 

 

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Banten Oong Syahroni meminta dua OPD Pemprov Banten bergerak mengatasi masih mahalnya harga telur ayam.

Kedua OPD Pemprov Banten yang diminta atasi kenaikan harga telur ayam itu yakni Dinas Ketahanan Pangan atau Ketapang Banten.

Kemudian juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Provinsi Banten.

Keduanya diminta melakukan investigasi dan pemetaan mendalam atas terus naiknya harga telur ayam.

 

"Dinas terkait segera memetakan permasalahannya. Bersumber dari apa sehingga kenaikannya menjadi tidak normal," ujar Oong , Minggu 28 Mei 2023.

Jika penyebab utama harga telur ayam sudah ditemukan, Oong meminta dua OPD Pemprov Banten itu melakukan langkah intervensi untuk mengembalikan harga telur ayam di angka yang normal.

"Segera juga dilakukan pemetaan," tegasnya.

Jika kemudian persoalan ditemukan bahwa penyebab naiknya harga telur karena demand, menurut Oong tidak sepenuhnya juga harus dipercaya.

"Kalau hari ini alasan demand tinggi, tidak sepenuhnya itu juga benar, tapi di cari tau penyebabnya khawatir ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi atau jaringan jaringan kartel yang selama ini kita waspadai bermain di ternak," katanya.

Seperti catatan Kabar Banten, harga telur ayam pada Jumat, 26 Mei 2023 sudah mencapai Rp 31.700 per kilogram. 

Harga itu jauh dari harga eceran tertinggi yang hanya di angka Rp27 ribu/Kilogram.

Sub Koordinator Stabilisasi Harga/Ahli Muda pada Disperindag Provinsi Banten Dede Kurnia mengatakan, diantara penyebab naiknya harga telur yaitu pakan naik, atas kondisi itu, peternak memilih menggunakan strategi pengurangan populasi untuk mengurangi biaya produksi.  

“Strategi peternak mengurangi populasi melalui afkir utk mengurangi biaya produksi/operasional dan kerugian kematian ayam,” katanya. 

Sementara ayam pengganti belum bisa bertelur.

“Kondisi ayam pengganti belum produktif,” katanya.***

Editor: Sigit Angki Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x