"Tapi kita tidak cukup disitu kita harus ada perubahan terus, ke arah lebih baik. Ketersediaan stok darah di Banten sudah tercukupi," ucapnya.
Menurut Rahmat yang terjadi saat ini bukan kekurangan darah, namun stok ada hanya tidak cocok untuk pasiennya. Sebab dengan adanya peningkatan ilmu teknologi kedokteran, tiap manusia harus pas darah yang ditransfusikan.
"Kadang kadang itu yang terjadi tapi sekarang sudah berkurang. Artinya dengan kita membuat jejaring antar UDD kita, jejaring nasional, ada dari Lombok, Bali, itu akan mengurangi (masalah). Teknologi kedokteran berkembang jadi pelayanan harus diberikan yang terbaik," katanya.
Dalam kegiatan tersebut hadir Wakil Ketua PMI Banten Jaenudin, Ketua Bidang Organisasi PMI Banten Amrin Nur, dan para peserta sosialisasi dari berbagai kalangan instansi, baik rumah sakit, klinik, IDI, OPD terkait, perusahaan, TNI polri, akademisi, hingga media masa.***