Kasus Parkinson Meningkat, Metode DBS Diklaim Pilihan Terbaik, Para Dokter Minta Perhatian Pemerintah

- 13 Juli 2023, 14:34 WIB
Nampak dua dokter saraf tengah menunjukkan metode penanaman elektroda tipis pada bagian tertentu dari otak pada pasien penyakit parkinson.
Nampak dua dokter saraf tengah menunjukkan metode penanaman elektroda tipis pada bagian tertentu dari otak pada pasien penyakit parkinson. /Dewi Agustini/Kabar Banten

Sinyal ini membantu mengurangi tremor, kekakuan, dan kesulitan bergerak yang terkait dengan Parkinson.

“DBS juga dapat membantu mengurangi efek samping dari obat Parkinson yang digunakan untuk mengontrol gejala,” ucapnya.

Perlu diingat, setiap pasien memiliki kondisi yang unik. Kondisi itu memengaruhi keputusan seorang pasien untuk melakukan operasi DBS.

Jadi, diperlukan evaluasi yang teliti oleh dokter spesialis saraf untuk memastikan pasien itu memenuhi syarat atau tidak.

Adapun, beberapa kriteria pasien yang cocok untuk dilakukan operasi DBS, di antaranya penegakan diagnosis penyakit Parkinson, telah maksimal dalam menggunakan obat, tidak adanya efek samping yang signifikan dari obat, kondisi medis lain yang stabil, usia pasien tak lebih dari 75 tahun, serta kualitas hidup pasien.

Ia menjelaskan mengenai pasien yang tidak dianjurkan untuk dilakukan pemasangan DBS. Menurutnya, pasien itu tidak akan menerima efek yang diharapkan mengingat beberapa hal, seperti demensia derajat sedang berat, depresi sedang berat, serta pasien Parkinson yang tidak merespon terhadap obat-obatan.

Baca Juga: Gotong Royong Kebersihan, Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta Bawa Gerobak Sampah, Kapolres yang Dorong

 Sementara itu, dr Made Agus Mahendra Inggas,
salah satu dokter spesialis bedah saraf terbaik di Indonesia dan berpraktik di tiga RS besar di Tangerang dan Jakarta memberikan penjelasan terkait proses pemasangan elektroda DBS pada pasien.

Langkah pertama dalam pemasangan elektroda DBS adalah dengan melakukan pemeriksaan MRI. Berikutnya memasang frame penyangga kepala dilanjut pemetaan otak.

Kemudian dokter memasukkan elektroda DBS ke otak melalui lubang kecil pada tengkorak, lalu mengaktifkan stimulator.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah