Erni mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk melakukan analisis bencana tsunami di Kabupaten Serang.
Indeks Ketahanan Daerah (IKD) merupakan salah satu indikator untuk menyusun kajian risiko bencana tsunami.
"Kemudian dari situ kita akan susun KRB rawan bencana tsunami skala kabupaten kota dan desa. Jadi IKD ini salah satu indikator untuk menyusun rawan bencana atau KRB skala kabupaten dan kota," katanya.
Ia mengatakan, alasan dilakukan di Kabupaten Serang karena dilihat dari sejarah kejadian tsunami 2018 lalu. Kemudian juga ada usulan dari pemerintah pusat.
"Ini sudah melalui beberapa kriteria, itu pusat menunjuk salah satu kajian kita itu di Kabupaten Serang," ucapnya.
Dari sana akan terlihat beberapa desa yang akan terdampak tsunami.
Kemudian berapa lama waktu tiba tsunami nya setelah terjadi gempa, serta berapa tinggi gelombang tsunaminya.
"Setelah kegiatan ini kita akan petakan rawan bencana tsunami dan risiko tsunami bagi Kabupaten Serang skala kabupaten dan desa," katanya.
Baca Juga: Tes Psikologi: 10 Pertanyaan Sederhana Ini Bisa Ketahui Berapa Banyak Malaikat di Dirimu
Ia berharap masyarakat di enam desa sudah tersosialisasi bahwa wilayah mereka memang rawan tsunami.