Ratusan Masyarakat di Kabupaten Serang Terkena Kusta, Kecamatan Ini yang Tertinggi Kasusnya

- 27 Juli 2023, 10:15 WIB
Pendampingan pembinaan teknis pelaksanaan penemuan kasus dalam pencegahan pengendalian penyakit tropis terabaikan (kusta/frambusia) di salah satu hotel di Kabupaten Serang Selasa 25 Juli 2023.
Pendampingan pembinaan teknis pelaksanaan penemuan kasus dalam pencegahan pengendalian penyakit tropis terabaikan (kusta/frambusia) di salah satu hotel di Kabupaten Serang Selasa 25 Juli 2023. /Dok. Dinkes Kabupaten Serang

"Jadi semua kecamatan di Kabupaten Serang ini ada kasus dan orang terkenanya, obat yang akan diberikan yaitu rifampisin dosis tunggal. Dengan pemberian kemoprofilaksis kusta ini bisa efektifitasnya 60 persen, dapat mencegah timbulnya kusta pada pasien yang kontak tersebut," ujarnya, Rabu 26 Juli 2023.

Baca Juga: Dilepas Pj Sekda Banten, UNMA Terjunkan 551 Mahasiswa ke Desa Ikuti KKN Tematik

Ia mengatakan, orang yang kontak erat dengan penderita kusta, tidak langsung terkena kusta.

"Tapi awalnya akan timbul sakit bisa sampai satu hingga lima tahun. Sehingga, kita cegah sebelum timbul rasa sakit tersebut," katanya.

Istianah mengatakan, virus yang ada pada kusta ini tidak beda jauh dengan virus TBC, dengan ciri-ciri penularan masuk melakukan pernafasan atau udara dari penderita kusta.

Kemudian, gejala yang sering ditemukan yaitu adanya bercak keputihan dan kemerahan namun mati rasa pada kulit.

"Kita seringkali melihat ada orang yang kulitnya itu putih seperti susu, bisa jadi orang tersebut sedang menderita kusta. Karena, ciri-cirinya kalau dicubit maupun dibakar itu tidak akan terasa sakit. Kemudian, ciri lainnya adanya kelainan syaraf karena yang di serang oleh virus kusta itu persyarafannya," ucapnya.

Ia mengatakan, sekitar 80 persen orang terkena kusta akibat tertular dari penderita kusta yang tidak diketahuinya.

Kemudian, faktor lainnya itu dari lingkungan yang kotor menimbulkan resiko kuman datang sehingga mudah menyerang tubuh, dan daya tahan tubuh juga menentukan tertular atau tidaknya terhadap kusta.

"Tapi yang paling rentan terkena itu, kontak erat dengan si penderita kusta, dan pengaruh genetik juga dapat terkena yang nantinya bisa turun menurun. Kemudian, faktor lingkungan yang buruk akan menimbulkan resiko kuman datang dan mudah menular, apalagi dengan kepadatan daerah yang kumuh," katanya. ***

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah